Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 3.240 sedan Honda City produksi tahun 2007 sampai 2008 yang beredar di Indonesia akan ditarik untuk perbaikan (recall), sedangkan sedan buntung (hatchback) Honda Jazz tidak terkena program tersebut.
Siaran pers agen tunggal pemegang merek, PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebutkan, program penarikan untuk perbaikan Honda City tersebut akan dilakukan mulai 1 Maret sampai 30 Februari 2010.
Program tersebut terjadi seiring dengan temuan 19 kasus di Irlandia, Amerika Serikat, Inggris dan Afrika, yaitu Honda Jazz yang menggunakan komponen power window master switch"dari Omron meleleh dan mengeluarkan asap ketika terkena air dalam jumlah banyak, akibat hubungan arus pendek.
Kendati demikian, HPM menyatakan Honda Jazz/Fit -- yang diproduksi tahun 2002 sampai 2008 -- yang beredar di Indonesia tidak menggunakan komponen dari Omron tersebut, tapi menggunakan komponen yang diproduksi Toyo Denso yang memiliki desain berbeda dari Omron.
Oleh karena itu HPM dan Honda Motor Co. Ltd menyatakan bahwa tidak ada satu pun produk Honda Jazz di Indonesia yang terkena program recall. Selain Indonesia, beberapa negara seperti Jepang, Thailand dan Australia juga dipastikan tidak melakukan recall untuk produk Honda Jazz di negara masing-masing.
Sedangkan untuk sedan Honda City, sampai saat ini, tidak ada satu pun kasus yang dilaporkan sehubungan dengan komponen power window main switch di seluruh dunia.
Namun, telah diidentifikasi Honda City produksi tahun 2007 sampai dengan 2008 yang beredar di Indonesia menggunakan power window master switch yang diproduksi Omron dan jumlahnya mencapai 3.240 unit. Sedangkan untuk All New Honda City yang diluncurkan di Indonesia pada November 2008 tidak termasuk dalam model yang terindentifikasi.
HPM akan melakukan penarikan untuk perbaikan mulai 1 Maret sampai 30 September 2010.
"Program penarikan untuk perbaikan terhadap Honda City merupakan kewajiban produsen untuk memastikan bahwa produk kami yang ada di tangan pelanggan selalu berada dalam kondisi yang sesuai dengan standar mutu yang diinginkan produsen," ujar Presdir HPM Yukihiro Aoshima.
Ia berjanji pihaknya akan selalu melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap setiap produk sebagai bagian dari komitmen produsen mobil tersebut dalam menjaga kualitas.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual Jonfis Fandy menambahkan konsumen yang mobilnya teridentifikasi tetap dapat menggunakan mobil seperti biasa, sebelum diperbaiki secara gratis dengan menunjukkan bukti kepemilikan kendaraan yang sah.
(R016/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010