Zverev meningkatkan permainannya untuk menangkal keunggulan petenis unggulan ke-20 dari Spanyol itu. Kemenangannya di babak semi final menuntunnya pada final perdananya di tingkat Grand Slam.
"Saya memperhatikan papan skor ketika saya tertinggal dua set. Saya seperti tidak percaya, karena di semi final yang seharusnya jadi (peserta) favorit tapi nyatanya kalah dua set. Sungguh disayangkan," kata Zverev soal kekalahannya dalam dua set awal seperti dikutip Reuters.
Dalam kondisi tersebut kekalahan Zverev terlihat di depan mata. Ia melakukan 36 kesalahan dalam dua set pertama.
Namun ia mengubah permainannya untuk bangkit dan nampak jadi pemain yang sangat berbeda sepanjang pertandingan.
"Saya tahu bahwa harus tampil dengan lebih baik dan harus lebih stabil. Tetapi akhirnya saya lolos ke final Grand Slam pertama saya dan itu yang terpenting," kata Zverev.
Setelah Zverev menyamakan kedudukan 2-2, Carreno Busta meminta waktu istirahat medis untuk menangani punggungnya. Kesempatan itu dimanfaatkan Zverev untuk beristirahat.
Zverev, yang berusaha menjadi juara Grand Slam asal Jerman pertama sejak Boris Becker di Australia Open 1996, akan menghadapi finalis US Open 2019 Daniil Medvedev atau unggulan kedua Dominic Thiem di final yang berlangsung hari Minggu.
Baca juga: Thiem kandaskan De Minaur dan pastikan tempat di semifinal US Open
Baca juga: Medvedev ke semifinal setelah kalahkan teman masa kecilnya
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020