London, (ANTARA News) - Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan, kawasan Asia memainkan peran sentral dalam menciptakan tata dunia global.

Hal itu disampaikannya dalam kapasitas sebagai panelis pada sesi "Towards an East Asian Community" yang diselenggarakan dalam Pertemuan Tahunan ke-40 World Economic Forum (WEF) di Jenewa, Selasa.

Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional di Jenewa (Swiss) Dian Triansyah Djani mendampingi Mendag.

Mendag mengemukakan, peningkatan kontribusi dan peran serta "East Asia Community" yang konstruktif dan responsif dalam membentuk tata dunia global harus diikuti penguatan kerja sama antarnegara di kawasan Asia.

Mari Elka juga menekankan, tata dunia global seharusnya mencakup penyelesaian perundingan Putaran Doha, reformasi lembaga-lembaga keuangan Bretton Woods (BWIs) dan penanganan isu perubahan iklim secara komprehensif.

Dikemukakan pula bahwa pemajuan "East Asia Community" harus disertai dengan semakin kokohnya sentralitas ASEAN dan diharapkan dapat terwujud melalui "Comprehensive Economic Partnership for East Asia" (CEPEA) dan "East Asia Free Trade Agreement" (EAFTA).

Dubes Dian Triansyah Djani menjelaskan, partisipasi Mendag sebagai panelis bersama Perdana Menteri Vietnam sebagai Ketua ASEAN 2010 dan Perdana Menteri Thailand menunjukkan posisi Indonesia yang cukup diperhitungkan dalam percaturan tata dunia global.

Dikatakannya, partisipasi Mendag pada sesi tersebut tidak saja membawakan suara dan kepentingan nasional, tetapi juga kawasan ASEAN pada khususnya dan Asia pada umumnya.

Selain Menteri Perdagangan RI dan kedua Kepala Pemerintahan, sesi tersebut juga dihadiri Menteri Perdagangan Australia, Menteri Perekonomian, Perdagangan dan Perindustrian Jepang, Menteri Luar Negeri Singapura dan Deputi Menteri Perdagangan Korea Selatan, selaku panelis. Sesi tersebut dimoderatori oleh Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura.

Menteri Perdagangan RI juga berpartisipasi sebagai "discussion leader" pada sesi "Informal Gathering of World Economic Leaders (IGWEL) on Food Security, Nutrition, and Sustainable Agriculture: An Agenda for Action?", "Interactive Session on Open Borders: Travel, Trade and Development" dan "Women Leaders Discussion: Identifying Your Identity".

Pertemuan tahunan WEF ke-40 yang berlangsung sejak 27 hingga 31 Januari bertema "Improve the State of the World: Rethink, Redesign, Rebuild" dihadiri lebih dari 2.500 peserta dari kalangan pemerintah, termasuk 20 kepala negara/kepala pemerintahan dan sektor swasta mencakup 900 Chief Executive Officer dari berbagai perusahaan.

Pertemuan bertujuan meningkatkan kerja sama internasional guna menjawab sejumlah masalah dan tantangan yang muncul akibat krisis perekonomian global. (H-ZG/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010