Jakarta (ANTARA) - PDI Perjuangan melalui Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) menggelar Ludruk Tombo Covid-19 secara daring, pada Jumat malam untuk menghibur rakyat di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air.
"Kami memberikan apresiasi, bahwa di tengah pandemi Covid-19, BKNP yang dipimpin Aria Bima dan Rano Karno terus-menerus memiliki prakarsa untuk menampilkan jatidiri kebudyaaan bangsa, menampilkan cerita-cerita yang merakyat yang berangkat dari seluruh dinamika kehidupan rakyat itu sendiri," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam sambutannya, pada acara itu, di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Moeldoko kunjungi seniman ludruk Kartolo bahas penanganan COVID-19
Dalam keterangan tertulisnya dia mengatakan, sebelum memberi sambutan, terlebih dahulu dia bercerita kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Dan sang ketua umum yang juga mantan presiden itu menitipkan salam.
"Beliau (Megawati) juga menegaskan bagaimana dengan ludruk ini tidak hanya drama yang menampilkan cerita kepahlawanan, cerita rakyat, tetapi ludruk menampilkan tentang kebudayaan nusantara yang begitu beragam. Terlebih ludruk ini disampaikan dengan warna dialog suroboyoan, Jawa Timuran," jelasnya.
Baca juga: 17 peserta ramaikan Festival Ludruk Surabaya 2019
"Dan di saat yang bersamaan, melalui ludruk, akan ditampilkan suatu cerita yang memberikan harapan bagi rakyat untuk bangkit. Harapan bagi rakyat untuk bisa tertawa di tengah berbagai kesulitan," kata dia.
Secara khusus, PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih pada Kirun. Pihaknya menilai Kirun dan kawan-kawan sebagai tokoh kebudayaan yang luar biasa, sangat kreatif, selalu punya daya inovasi tetapi membumi.
Para seniman itu dia sebut selalu mengakar pada tradisi kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan Jawa.
Baca juga: Ludruk punya cerita.
Ia menambahkan, semangat hidup rakyat untuk tetap punya harapan sambil tertawa bersama dengan ludruk ini.
"Selamat menyaksikan dan mari kita cintai kebudayaan kita. Kita gelorakan semangat mencintai Indonesia dengan jalan kebudayaannya dan kita bangga dengan kebudayaan kita," ucap dia.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020