"Pemulihan permintaan sedang berlangsung tetapi masih ada (sebuah) tinggi (jumlah) ketidakpastian" tentang prospek, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengatakan dalam sebuah konferensi di London.
El-Badri mengatakan "tiga tantangan bagi para produsen" adalah volatilitas harga minyak yang ekstrem, biaya investasi meningkat dan kurangnya orang-orang yang memenuhi syarat untuk bekerja di industri.
"Ada kemungkinan yang sangat tinggi dari kekurangan investasi pada kapasitas yang tidak dibutuhkan," ia menambahkan.
Krisis keuangan internasional, dan selanjutnya resesi global, telah mengirim permintaan energi terjun, dengan harga serendah 32 dolar pada Desember 2008.
Namun, harga minyak melonjak sekitar 80 persen pada 2009 karena pasar didukung oleh bukti memuncaknya pemulihan ekonomi di seluruh dunia.
Sejauh tahun ini, harga minyak mentah berjangka terus meraih kembali penurunannya, perdagangan ditutup pada 73 dolar per barel pada Senin.
Namun, pasar minyak masih jauh di bawah rekor puncak di atas 147 dolar pada Juli 2008 di tengah kekhawatiran gangguan pasokan.(A026/K004)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010