Khar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sejumlah pejabat Pakistanmengatakan, Senin, pasukan yang didukung pesawat tempur dan helikoptermeriam melancarkan serangan yang menewaskan 34 militan, setelahserangan bom bunuh diri di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Korps Perbatasan (FC) paramiliter meningkatkan ofensif dengan sasarantempat-tempat persembunyian Taliban di distrik Bajaur, sementarapasukan terus menggempur daerah-daerah sekitar kota Mamoond danSalarzai.
"Tigapuluh-empat militan tewas dan sejumlah orang cedera dalam dua hariini," kata Abdul Malik, seorang pejabat pemerintah daerah, kepada AFPmelalui telefon.
"Pasukan darat menggempur tempat persembunyian itu dengan artileri,sedang jet-jet tempur melancarkan serangan udara dan helikopter membompangkalan mereka," tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan Senin, FC mengatakan, satu prajurit tewas dan11 orang terluka dalam bentrokan yang terjadi setelah serangan terhadappos pemeriksaan militer oleh pembom bunuh diri yang menewaskan 17 orangdi kota utama wilayah itu, Khar, pada Sabtu.
Mamoond, sekitar 12 kilometer sebelah baratlaut Khar, dan daerahberdekatan Salarzai terkenal sebagai tempat persembunyian Taliban.Pasukan belum berhasil membersihkan daerah itu dalam ofensif terdahulu.
Pakistan memberlakukan larangan keluar rumah di Khar, Mamoond dan Salarzai, dan menutup semua jalan utama di daerah itu.
Beberapa pejabat keamanan dan intelijen mengkonfirmasi serangan daratdan udara itu dengan mengatakan bahwa militan mengalami "kerugianbesar".
Bajaur terletak di ujung utara kawasan suku semi-otonomi di sepanjangperbatasan Afghanistan dam kerusuhan meningkat di wilayah itu dalambeberapa pekan terakhir ini ketika pasukan keamanan berusahamenghancurkan tempat-tempat persembunyian Taliban.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusanTaliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelahinvasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban diAfghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan sukuWaziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurityang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dananalis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikandiri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait denganAl-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukanAmerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagaisasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutumereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaurdan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dariWaziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militanmuslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009,militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengitberbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak merekamelancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandanoperasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yangberkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompokmilitan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembalikekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi diAfghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpaskelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengahmeningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadappasukan internasional di Afghanistan.(M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010