Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang akan mengirim 15 mahasiswa untuk mengikuti "Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2010" yang diadakan Harvard University dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Boston, 9-19 Februari 2010.
"HNMUN 2010 merupakan forum para mahasiswa seluruh dunia bertemu dan mendiskusikan berbagai problematika dan tantangan besar yang tengah dihadapi dunia," kata Pembantu Rektor IV Undip, Muhammad Nur di Semarang, Senin.
Menurut dia, topik yang akan dibahas dan didiskusikan oleh para mahasiswa tersebut sangat beragam, mulai dari permasalahan perdamaian dunia, ekonomi, sosial, budaya, hingga hak asasi manusia (HAM).
Ia menyebutkan, ke-15 mahasiswa Undip itu, yakni Buna Rizal R, Nadya Victoryka, Acho Agripha dari Fakultas Teknik, Rizky Yulianisa, Restha AP, Satrio Adi P, dan Anindya Nastiti dari Fakultas Hukum.
"Narottama Tunjung, M Rizky Febrianto (Fakultas Kedokteran), Ahmad Qomarrudin, Pratama Yoga N, M Ardhy Muzaky, Dini H, Cresti Eka F (Fakultas Ilmu Budaya), dan satu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ary Adiati," katanya.
Nur menyebutkan, para delegasi Undip tersebut akan mempresentasikan budaya dan negara Paraguay, termasuk problematika yang tengah dihadapi negara itu dalam HNMUN 2010.
"Kami ingin Undip berpartisipasi dengan memberikan pemikiran kritis dalam menyoroti permasalahan yang sedang dihadapi dunia, sekaligus memperkenalkan Undip ke kancah internasional," katanya.
Menurut dia, keikutsertaannya dalam forum tersebut akan membuat banyak mahasiswa asing yang tertarik dan memilih untuk menuntut ilmu di Undip.
"Apalagi, HNMUN merupakan ajang prestisius dan bergengsi yang diakui secara resmi dan terafiliasi dalam kegiatan formal PBB setiap tahunnya," kata Nur
Sementara itu, Ketua Delegasi Mahasiswa Undip, Buna Rizal R mengatakan, setiap delegasi akan mengikuti enam sesi, antara lain mengatur delegasi untuk mengidentifikasi berbagai masalah, pemaparan pandangan, dan debat terbuka.
"Setelah itu, dilanjutkan dengan `brainstorming` (musyawarah singkat yang digunakan untuk mendapatkan ide) yang akan menghasilkan paper hasil kerja setiap delegasi yang mencakup aspek fisik dari topik, lalu lobi dan negosiasi agar usulan itu diterima sebagai kerangka penyelesaian masalah," kata Buna.(PK-ZLS/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010