Jakarta (ANTARA) - Ketika pandemi virus corona membuat banyak pekerja beraktivitas dari rumah, Abbie Shepherd melihatnya sebagai peluang untuk menukar pemandangan langit London jadi sesuatu yang lebih eksotis.
Shepherd, yang seorang kepala staf di Cameo, melihat iklan di Facebook mengenai sertifikat residensi di Bermuda selama setahun seharga 263 dolar AS untuk para pekerja dan mahasiswa yang bisa beraktivitas dari mana saja.
Dia segera memesan penerbangan dan terbang seminggu kemudian untuk melihat-lihat kepulauan Atlantik Utara, yang terkenal dengan terumbu karang, pantai berpasir merah muda, dan lapangan golf.
Baca juga: Karena pandemi, platform pariwisata muslim ini luncurkan tur virtual
"Saya selalu tertarik pindah ke Karibia," kata Shepherd (24), mengatakan pemandangan laut membuatnya lebih tenang selama pandemi.
"Ini membuat perbedaan untuk kondisi mental saya, terutama ketika bekerja dari rumah."
Bermuda adalah salah satu dari sejumlah lokasi seperti Barbados, Estonia, dan Georgia yang telah mulai menawarkan visa bagi pengembara digital untuk menetap sementara guna meningkatkan ekonomi mereka sendiri karena pariwisata tradisional merosot.
"Kami berinovasi untuk responsif terhadap kebutuhan orang di seluruh dunia yang mencari tujuan yang aman dan hampir bebas COVID," kata Perdana Menteri Bermuda David Burt seperti dikutip dari Reuters.
Setelah memberlakukan pembatasan wilayah yang ketat pada awal pandemi, wilayah dengan populasi sekitar 64.000 berhasil menahan infeksi. Bermuda hanya mencatat enam kasus dalam dua pekan terakhir dan menempati urutan keenam di dunia dalam pengujian per kapita menurut Worldometer.
Maka, kehidupan kembali hampir normal lagi, perbatasan kembali dibuka, di mana pengunjung harus menjalani pemeriksaan virus corona sebelumnya. Namun pariwisata tradisional, yang menyerap sekitar 11 persen tenaga kerja Bermuda, diperkirakan butuh waktu berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, untuk pulih.
Sejauh ini, ada 317 orang yang mendaftar untuk mendapat sertifikat tinggal selama setahun di Bermuda, di mana 144 telah disetujui, kata juru bicara pemerintah.
Lynesha Lightbourne, manajer pengembangan bisnis untuk Badan Pengembangan Bisnis Bermuda, mengatakan kepada Reuters bahwa pelamar sebagian besar berasal dari Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada, tetapi beberapa datang dari tempat yang jauh seperti Australia.
Banyak yang membawa serta keluarga mereka, dan indikator awal menunjukkan bahwa beberapa dari mereka yang melamar adalah orang yang menggelontorkan banyak uang, yang bagus untuk perekonomian.
Penny MacIntyre, mitra di Rego Sotheby's International Realty, mengatakan kisaran harga untuk akomodasi adalah 1.200 dolar AS hingga 200.000 dolar AS sebulan.
Biasanya orang mencari tempat dengan harga 4000 hingga 12.000 dolar AS per bulan.
Baca juga: Liburan virtual dari kabin pesawat yang masih mendarat
Baca juga: Rayakan kemerdekaan dengan wisata virtual menapaki jejak kerajaan Jawa
Baca juga: Mengintip Seoul lewat tur virtual ke Korea Selatan
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020