Semarang (ANTARA News) - Dua pekerja perawatan kapal ditemukan dalam keadaan tewas dan diduga akibat menghirup gas beracun saat membersihkan tangki air kapal tongkang Lestari di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin.
Korban tewas tersebut adalah Budiyadi (43), warga Desa Sedu, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, dan Mursad (35), warga Desa Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Semarang.
Selain dua pekerja yang tewas, seorang pekerja perawatan kapal juga menjadi korban yakni Suhartono (37), warga Gisiksari, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara. Suhartono yang dalam kondisi kritis harus menjalani perawatan di kamar khusus Ruang Edelweis Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang.
Saat berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang, salah seorang kerabat Budiyadi, Agus (29), mengatakan, berdasarkan keterangan dari rekan-rekan pamannya, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat korban sedang berada di dalam tangki air kapal yang hendak dibersihkan.
"Tidak lama setelah korban masuk tangki air kapal tiba-tiba dia berteriak minta tolong yang didengar oleh petugas keamanan setempat, Mursad, dan seorang temannya bernama Suhartono," katanya.
Pada saat berusaha menolong korban, Mursad dan Suhartono justru ikut menjadi korban diduga akibat menghirup gas beracun yang berasal dari dalam tangki air.
Sejumlah orang yang mengetahui hal tersebut segera memberikan pertolongan terhadap ketiga korban, namun nyawa dua korban gagal diselamatkan dan seorang lagi dalam kondisi kritis.
Hingga saat ini, penyebab pasti tewasnya dua pekerja perawatan kapal tersebut masih dalam penyelidikan jajaran Polsek KP3 Tanjung Emas dan Polres Semarang Timur.
Dalam penyelidikan tersebut, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan beberapa bukti dan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata.
Saat akan masuk ke sekitar lokasi kejadian, para wartawan baik dari media elektronik maupun cetak dilarang meliput oleh beberapa petugas keamanan dari PT Jasa Marina Indah, tempat dilakukannya perawatan kapal tongkang Lestari.(PK-WSN/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010