"Setahu saya, tidak ada pengaruh negatif bagi investor. Penayangan peristiwa kriminal justru akan menjadi bahan informasi kewaspadaan," kata Lukardi di Batam, Senin.
Ia berpendapat, peristiwa kejahatan adalah gejala sosial yang dapat terjadi di manapun, termasuk di Kota Batam yang merupakan daerah tujuan investasi dari dalam dan luar negeri, serta salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam kaitan itu, katanya, investor akan tetap merasa nyaman bila dalam penayangan fakta kriminalitas juga dibarengi dengan informasi bahwa aparat hukum juga bertindak.
Indosiar Batam yang berjejaring dengan PT Indosiar Visual Mandiri kini tengah mengurus perolehan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP).
Direksi televisi tersebut mengatakan akan menyediakan 10 persen siaran bermuatan lokal melalui program Fokus Pagi Batam, Fokus Utama Batam, dan Kesenian Daerah/Batam yang dipadu dalam semboyan "Berpancang Amanah, Bersauh Marwah."
Persentase konten lokal dan ragam acara akan ditambah secara bertahap. Direncanakan pada 2015 n mencapai 20,8 persen dan kelak pada setiap pukul 11.30-12.00 ada program Patroli Batam.
Patroli Batam, kata penyelia PT Indosiar Visual Mandiri Willy Prakasa Tosin, akan merupakan siaran langsung mengenai berita kriminal dan informasi situasi jalan raya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010