Cilacap (ANTARA News) - Keluarga almarhumah Umi Asrifah (27) menuntut kepolisian Singapura mengusut tuntas penyebab kematian tenaga kerja wanita asal Cilacap ini, demikian bibi almarhumah, Marlina (33), Senin.
Menurutnya, pihak keluarga belum mengetahui secara pasti penyebab kematian Umi meskipun jenazah korban telah tiba di rumah duka, Jalan Jati RT 08 RW 07, Cilacap Utara, pada Senin siang, sekitar pukul 13:00 WIB.
"Berdasarkan hasil visum yang kami terima, Umi mengalami `multiple injury` atau sejumlah luka, tetapi tidak disebutkan penyebabnya. Jika karena jatuh, harus dijelaskan jatuhnya karena apa, didorong atau penyebab lain," katanya kepada wartawan.
Sementara perwakilan PT Fortunama Insani Jakarta (perusahaan yang menempatkan Umi di Singapura) Mulyadi yang mendampingi pemulangan jenazah, enggan berkomentar saat dikonfimasi wartawan.
Menurut dia, permasalahan tersebut telah dilimpahkan kepada PT Fortunama Insani Cabang Cilacap.
Secara terpisah, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Cilacap, Sutiknyo mengatakan, hingga saat ini penyebab pasti kematian Umi Asrifah masih dalam penyelidikan kepolisian Singapura.
"Pihak majikan dan agen di Singapura juga telah memberikan donasi kepada keluarga korban sebesar 2.050 dolar Singapura," katanya.
Kendati demikian, kata dia, pihak PT Fortunama Insani diminta segera mengurus hak-hak korban yang belum terpenuhi termasuk asuransi.
Jenazah Umi Asrifah yang tiba di rumah duka, Jalan Jati RT 08 RW 07, Cilacap Utara, sekitar pukul 13:00 WIB tersebut, disambut histeris keluarga termasuk suami, Edi Priyono (28) dan anaknya, Arafi Iqbal Apriari (4).
Setelah diperiksa kondisinya dan disalatkan, jenazah segera dibawa ke pemakaman umum setempat untuk dikebumikan.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, Umi dikabarkan meninggal pada Rabu (27/1) karena mengalami kecelakaan, tetapi pihak keluarga belum mengetahui secara pasti penyebabnya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010