Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Gerilyawan bersenjatakan roket dan senjata berat Senin meledakkan sebuah tanker di Pakistan barat laut yang sedang membawa pasokan untuk pasukan NATO ke seberang perbatasan di Afghanistan, kata para pejabat.

Dua orang, sopir dan keneknya, terluka setelah sekitar 10 gerilyawan menyerang tanker itu di luar Peshawar, kata kepala pemerintah kota barat laut, Sahibzada Anees, kata AFP.

"Sekitar 10 orang bersenjata menembak sebuah tanker yang membawa bahan bakar untuk pasukan NATO, dan kemudian menembakkan satu roket ke arah kendaraan tersebut, yang menyebabkan kebakaran sekitar 78.000 liter bahan bakar," kata Anees.

Tak seorang pun mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, ujarnya. Namun, Taliban dan para anggota kelompok gerilyawan lokal Lashkar-e-Islam (Tentara Islam) seringkali menyerang kendaraan-kendaraan pasokan NATO di jalur utama melalui Pakistan barat laut itu.

Lashkar-e-Islam aktif di daerah Khyber, distrik suku yang letaknya tak jauh di luar Peshawar, di rute pasokan darat utama NATO melalui Pakistan ke Afghanistan.

Ini adalah serangan semacam ketiga dalam beberapa hari terakhir, setelah gerilyawan meledakkan sebuah tanker bahan bakar di kota Khyber, Landi Kotal, Jumat lalu.

Orang-orang bersenjata di kota selatan Karachi juga menyerang tiga kendaraan yang membawa pasokan NATO, sehari sebelumnya.

Sekitar 80 persen dari pasokan itu ditujukan untuk lebih dari 113.000 tentara Amerika Serikat dan NATO di wilayah Afghanistan yang terjepit, melalui Pakistan.

Sebagian besar peralatan untuk pasukan asing dikirimkan melalui Khyber.

Pasokan-pasokan itu menghadapi serangan di Afghanistan selatan, yang juga melewati provinsi Baluchistan, Pakistan, yang diganggu oleh pemberontakan separatis dan gerilyawan.

Para pejabat AS menganggap Pakistan barat laut sebagai tempat persembunyian gerilyawan Al Qaida dan Taliban, yang melarikan diri dari serangan yang dipimpin AS pada 2001 terhadap Afghanistan. Mereka kemudian membentuk kelompok lagi dan melancarkan serangan-serangan terhadap pasukan asing di sepanjang perbatasan.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010