Banda Aceh (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh dr Dharma Widya dilaporkan meninggal dunia, dengan status bergejala berat COVID-19 atau probable.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Aceh Timur dr Edi Gunawan, Jumat, mengatakan, pasien meninggal dalam status probable, karena belum memiliki hasil laboratorium sampel swab dengan metode real time Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Iya benar, beliau meninggal statusnya belum terkonfirmasi, masih probable. Untuk pemakaman akan dimakamkan di Kota Langsa," kata Edi Gunawan di Idi, Aceh Timur.
Ia menjelaskan, dr Dharma Widya sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Langsa, kemudian dirujuk ke RS Royal Prima Kota Medan, Sumatera Utara dengan gejala gangguan pernapasan dan juga riwayat penyakit lainnya.
Kemudian, lanjut dia, karena kondisi pasien semakin buruk sehingga dirujuk ke RS Adam Malik Kota Medan, dan dilaporkan meninggal pada Kamis (10/9) tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Dokter Dharma meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan terpapar virus corona, karena sebelumnya diduga pernah kontak dengan pasien COVID-19," katanya.
Jadi secara klinis bisa dianggap COVID-19, namun hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan swab, kata Edi.
Disamping itu, Edi menyebutkan pihaknya akan menelusuri siapapun yang memiliki riwayat kontak erat dengan direktur RSUD tersebut.
Kemudian, GTTP juga akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan, guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah rumah sakit kabupaten setempat.
Baca juga: Delapan warga dites swab karena kontak dengan positif COVID-19
Baca juga: ABK asal Ponorogo Jawa Timur reaktif corona dikarantina di Aceh Barat
Baca juga: Pemkab Aceh Besar telusuri ASN kontak erat dengan almarhum Sekda
Baca juga: Kemarin, penginapan untuk tenaga medis hingga anggota DPR RI meninggal
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020