Itu karena adanya penambahan volume dari 7 juta metrik ton jadi 7,5 juta metrik ton
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan target belanja negara untuk tahun depan naik sebesar Rp2,5 triliun menjadi Rp2.750 triliun dari RAPBN 2021 yang telah disusun pemerintah Rp2.747,5 triliun.
“Kami melihat ada kenaikan untuk subsidi energi yakni Rp2,4 triliun dan DBH turun Rp0,8 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Raker bersama Banggar DPR RI di Jakarta, Jumat.
Kenaikan belanja disebabkan oleh adanya tambahan subsidi energi mengenai gas LPG tiga kilogram yang mencapai Rp2,4 triliun dan penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) Rp0,8 triliun sebagai dampak dari perubahan pendapatan negara.
Baca juga: DPR cecar Menteri ESDM terkait wacana kenaikan harga elpiji 3kg
Baca juga: Komisi VII DPR pertanyakan kuota elpiji 3 kg yang menurun
“Itu karena adanya penambahan volume dari 7 juta metrik ton jadi 7,5 juta metrik ton,” ujar Sri Mulyani.
Ia merinci untuk belanja pemerintah pusat naik Rp3,3 triliun menjadi Rp1.954,5 triliun dari postur RAPBN 2021 sebelumnya yaitu Rp1.951,3 triliun.
Belanja pemerintah terdiri dari belanja K/L (Kementerian/Lembaga) yang tetap yaitu Rp1.029,9 triliun dan belanja non K/L naik Rp3,3 triliun dari Rp921,4 triliun menjadi Rp924,7 triliun.
Baca juga: Menteri ESDM usulkan asumsi makro migas kepada DPR, ini detailnya
Baca juga: Erick berharap BUMN tidak lagi terima subsidi energi
Untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) turun Rp0,8 triliun menjadi Rp795,5 triliun dari postur RAPBN 2021 sebelumnya yang sebesar Rp796,3 triliun.
Penurunan itu terjadi karena transfer ke daerah turun Rp0,8 triliun dari Rp724,3 triliun menjadi Rp723,5 triliun dan dana desa yang tetap Rp72 triliun.
Baca juga: Sri Mulyani: Pendapatan negara dalam RAPBN 2021 turun Rp32,7 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020