Dari empat korban yang ditemukan, tiga sudah tewas dan seorang dalam keadaaan hidup. Korban selamat diidentifikasi sebagai Khe Kaizen warga negara China (RRC) yang berusia sekitar 30 tahun, kata seorang petugas syahbandar Dobo, Bram Amahoru, ketika dihubungi ANTARA dari Ambon, Minggu.
Dari tiga korban yang tewas, dua diantaranya yang belum teridentifikasi diduga juga berkewarganegaraan RRC. Sementara satu jenazah lagi diperkirakan adalah salah seorang kru kapal Dolphin.
Jenazah para korban sekarang masih disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.
Menurut Amahoru, tim SAR dari Kota Dobo dan Kota Tual telah mengerahkan kapal mereka dan dibantu kapal-kapal nelayan maupun speed boat milik warga untuk mencari 31 korban yang belum diketahui nasibnya.
Speed boat milik seorang pengusaha asal Elat, Kecamatan Kei Besar (Kabupaten Maluku Tenggara) yang dikemudikan Hasyim alias Faizal alias Acim ini terbalik diterjang ombak ketika menempuh perjalanan dari Dobo menuju Tual pada Rabu siang (27/1) sekitar pukul 13:00 WIT.
Dari 33 penumpang, diluar kru kapal, 21 diantarnya dilaporkan berkewarganegaraan RRC.
Kapal cepat Dolphin berukuran panjang sekitar 13 hingga 15 meter dan lebarnya antara 2 hingga 3 meter dan menggunakan mesin Jhonson jenis turbo.
"Khe Kaizen yang ditemukan selamat memang sulit berbahasa Indonesia, tapi dengan bahasa tubuh, dia menjelaskan seluruh penumpang terkunci dalam ruang speed ketika gelombang tinggi membalikkan kapal tersebut," kata Amahoru mengutip keterangan korban yang selamat.
Khe Kaizen selamat karena ketika musibah terjadi ia tengah berada di luar ruang penumpang speed boat. Kaizen keluar karena merasa pusing dan sakit kepala.
Dia menyelamatkan diri dengan mengenakan jaket pelampung, yang kemudian dilepaskannya karena ketiaknya terluka karena gesekan jaket itu.
Kaizen berenang mempertahankan diri di dalam air selama tiga hari.
Warga desa dan regu penyelamat berhasil menemukan tiga jenazah di sekitar selat Ujir.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010