Cilacap (ANTARA News) - Umi Asrifah (27), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal dunia di negara tempat ia bekerja, Singapura.
"Kabar tersebut kami terima pada Rabu (27/1) dari perusahaan yang memberangkatkan Umi, PT Fortunama Insani Cabang Cilacap," kata bibi korban, Marlina (33) di Cilacap, Minggu.
Sebelum kabar tersebut diterima, kata dia, sponsor yang memberangkatkan Umi datang ke rumahnya di Jalan Jati RT 08 RW 07, Cilacap Utara.
Menurut dia, pihak sponsor menanyakan kartu keluarga (KK) dengan alasan akan digunakan untuk perubahan dokumen milik Umi.
"Selanjutnya sponsor mengajak saya untuk bertemu dengan pihak PT Fortunama Insani. Di kantor cabang perusahaan tersebut, saya ditanya berbagai hal tentang Umi," katanya.
Setelah itu, kata dia, pihak perusahaan pun mengatakan jika Umi telah meninggal dunia di Singapura akibat mengalami kecelakaan pada Rabu (27/1).
Akan tetapi, lanjutnya, perusahaan tidak menjelaskan jenis kecelakaan yang menimpa Umi.
"Kabar tersebut sangat mengejutkan keluarga dan kami pun segera menghubungi suami Umi, Edi Priyono (28) yang bekerja di Jakarta," katanya.
Suami Umi, Edi Priyono mengaku terkejut mendengar kabar tersebut sehingga dia segera kembali ke Cilacap.
"Saya tidak percaya kalau istri saya telah meninggal dunia. Saya terakhir berkomunikasi dengan dia pada Kamis (21/1)," katanya.
Menurut dia, selama ini Umi tidak pernah mengeluhkan apapun terkait pekerjaannya sebagai pengasuh orang jompo.
Bahkan, kata dia, Umi justru menyatakan kangen terhadap anaknya, Arafi Iqbal Priari (4).
Ia mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga belum mengetahui secara pasti kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya Umi.
Sementara itu kuasa hukum keluarga Umi Asrifah, Kholid Maskur mengatakan, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Nahdatul Ulama Kabupaten Cilacap telah berupaya mengkoordinasikan pemulangan jenazah Umi Asrifah.
"Kami memperoleh kepastian tentang meninggalnya Umi Asrifah tadi malam (Sabtu malam, red.). Informasi yang kami terima, hari ini jenazah akan diterbangkan dari Singapura menuju Semarang tetapi transit dulu di Jakarta," katanya.
Menurut dia, keluarga akan menjemput jenazah yang diperkirakan tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang pada Senin (1/2), sekitar pukul 07:00 WIB, dan tiba di rumah duka Jalan Jati RT 08 RW 07, Cilacap Utara, sekitar pukul 13:00 WIB.
Terkait penyebab meninggalnya Umi Asrifah, dia mengatakan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti kecelakaan yang dialami almarhumah.
"Informasi yang kami himpun, Umi sudah lama ingin pulang ke Cilacap dan baru diizinkan pergi pada Kamis (28/1). Akan tetapi sehari sebelum rencana kepulangannya ke Cilacap, dia dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan," katanya.
Dia mengatakan, LKBH NU Cilacap akan berupaya memberi advokasi kepada keluarga almarhumah jika terjadi sesuatu hal terhadap jenazah Umi Asrifah.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengupayakan hak-hak Umi Asrifah yang telah bekerja selama 14 bulan di Singapura dapat diberikan sepenuhnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010