Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan prajurit TNI agar terus meningkatkan mentalitasnya untuk mendukung tugas pokoknya menjaga kedaulatan dan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Meski persenjataan dan perlengkapannya modern, namun jika mental prajuritnya jelek tidak akan ada artinya," kata Presiden dalam silahturahmi dengan jajaran Divisi Infanteri1/Kostrad di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad di Cilodong, Depok, Jawa Barat, Minggu.
Mentalitas, menurut Kepala Negara, merupakan salah satu unsur penting untuk memenangkan pertempuran.
"TNI tidak boleh ragu untuk bertempur karena persenjataan dan perlengkapan kita kurang memadai. Terus berlatih, hingga mental kita terbangun dengan baik dan dapat memenangkan pertempuran," ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat/Panglima Kostrad Jenderal TNI George Toisutta itu, Presiden menegaskan komitmennya untuk secara bertahap menaikkan anggaran pertahanan sesuai kemampuan anggaran negara.
"Indonesia adalah negara yang besar, dengan sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang banyak, serta luas wilayah yang luas. Karena itu, negara ini harus kita jaga dan kita pertahanakan," katanya.
Karena itu, lanjut Presiden, pemerintah akan terus meningkatkan anggaran pertahanan sehingga alat utama sistem senjata dapat terus dimodernisasi dan dilengkapi, serta tidak kalah dengan kemampuan negara lainnya.
Tak hanya kenaikan anggaran untuk alutsista, namun Pemerintah juga berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga prajurit.
"Pemerintah senantiasa memikirkan kesejahteraan rakyatnya, termasuk kesejahteraan keluarga prajurit TNI. Tentu saja saya harus adil, disamping tingkatkan gaji prajurit TNI/Polri dan PNS, saya juga harus perhatikan kesejahteraan para guru, bidan, penjaga mercu suar, palang kereta api dan sebagainya. Jadi, kita semua bisa sejahtera, adil, jangan maju atau makmur sendiri-sendiri," kata Yudhoyono.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010