Jakarta (ANTARA) - Perum Produksi Film Negara (PFN) mengumumkan pemenang untuk Lomba Film Pendek 75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam rangka 75 tahun Kemerdekaan RI PFN menyalurkan semangat mensosialisasikan dan mempublikasikan prestasi, program, gerak langkah terkini maupun visi ke depan melalui lomba film pendek.
Dalam waktu yang singkat peserta yang mendaftar untuk lomba film pendek ini mencapai 52 judul dengan tema "Nasionalisme" dan 23 film berhasil masuk sebagai finalis yang dipilih oleh dewan juri yang terdiri dari Ricky Joseph Pesik, Rosarita Niken Widiastuti, Judith J. Dipodiputro, Eugene Panji dan Irfan Ramli.
"Dari seluruh peserta menghasilkan film yang sangat dahsyat, generasi ke depan masih kok ada rasa nasionalismenya dan ini bisa jadi pengingat bahwa nasionalisme masih ada di jiwa semua," kata Direktur Utama PFN, Judith J. Dipodiputro dalam malam penganugerahan Lomba Film Pendek yang diselenggarakan secara virtual, Kamis.
Pemenang Lomba Film Pendek ini dibagi menjadi empat kategori yakni Film Pilihan Publik dimenangkan oleh Aulia Asad Aroma dengan "Tiang Bendera", Film Sinematografi Terbaik dimenangkan oleh Nazri Fahmi Sitompul dengan "Merawat Ingatan".
Untuk kategori Film dengan Cerita/Skenario Terbaik dimenangkan oleh M. Rizal Hanun dengan "Bunga untuk Pejuang" dan Film Terbaik kembali diraih oleh Nazri Fahmi Sitompul dengan "Merawat Ingatan".
"Ceritanya sebenarnya dari pengalaman salah satu kawan yang ada turunan veteran. Di sini ingin menceritakan bahwa apa sih makna dari 17 Agustus bagi setiap orang dan kami ingin mengangkat dari sisi makna dari kemerdekaan itu sendiri yaitu dari mbah, janda seorang veteran," kata Nazri Fahmi Sitompul saat memberikan sambutannya usai memenangkan lomba.
Ricky Joseph Pesik selaku ketua dewan juri mengatakan bahwa umum semua film pendek yang masuk memiliki kualitas yang bagus. Dalam penentuan pemenang pun dewan juri melakukan diskusi yang sangat alot sebab pilihan cerita yang ditawarkan sangat beragam dan menarik.
"Saya lihat kemampuan teman-teman peserta 23 finalis secara umum semuanya punya potensi untuk berkembang ke depan, jadi untuk malam ini yang tidak terpilih jangan khawatir. Jalan kalian masih panjang dan untuk kalian yang bisa memenangkan malam ini semua menjadi titik tolak untuk berkembang lebih jauh," kata Ricky.
Lomba Film Pendek yang diselenggarakan oleh PFN ini pun mendapat dukungan dari Direktur Utama LKBN Antara, Meidyatama Suryodiningrat. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh para peserta lomba mampu menumbuhkan jiwa nasionalisme khususnya di kalangan anak muda.
"Saya begitu kagum dan juga begitu tua karena teman-teman, adik-adik ini bisa menghayati jiwa nasionalisme yang bahkan orangtua saja udah lupa. Saya enggak ada masukan, hanya kekaguman, ini adalah karya seni dan dalam seni enggak ada yang menang dan kalah, kebetulan harus dipilih. Selamat untuk semua peserta dan luar biasa untuk PFN atas inisiatifnya yang bergerak diam-diam menghasilkan ini untuk kita semua," ujar Meidyatama.
Baca juga: PFN gelar seminar virtual "Persepsi Gender dalam Dunia Profesional"
Baca juga: PFN bakal bangun pusat kreatif inkubator start up bidang film
Baca juga: PFN akan buat bioskop rakyat di kawasan Kota Tua
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020