Sejak 23 Maret 2020, Wisma Atlet Kemayoran memang dioperasikan sebagai rumah sakit darurat COVID-19 berdasarkan keputusan pemerintah. Pengoperasian itu guna mengurangi beban rumah sakit seiring bertambahnya jumlah pasien positif COVID-19, terutama di DKI Jakarta dan kota-kota sekitarnya.
Menurut akun @EricHermansyah, lampu-lampu kamar yang menyala di gedung Wisma Atlet Kemayoran menjadi penanda seluruh ruangan di gedung bertingkat itu telah terisi.
Berikut cuitan lengkapnya:
"Hotel full booked/apartment full tenants?
Bukan, ini RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran yang lampu kamarnya menyala karena terisi semua".
Tersemat pula foto yang menampilkan kompleks gedung bertingkat dan tampak beberapa bangunan terdapat lampu menyala di hampir seluruh ruang jika dilihat dari luar.
Hingga Kamis (10/9), unggahan di Twitter itu telah disukai lebih dari 20.000 pengguna lalin, dan dibagikan ulang hingga lebih dari 12.000 kali.
Namun, apakah benar Wisma Atlet Kemayoran sudah terisi penuh dengan pasien COVID-19?
Penjelasan:
Kepala Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian yang menjadi penanggung jawab Wisma Atlet Kemayoran menyampaikan lampu-lampu yang menyala di hampir semua ruangan itu merupakan bentuk kesiapan rumah sakit darurat tersebut.
Aris menampik kabar yang menyatakan kompleks gedung dengan tujuh tower itu telah penuh terisi oleh pasien COVID-19, sebagaimana diberitakan detik.com, pada Kamis (10/9).
Hanya dua dari total tujuh gedung di kompleks Wisma Atlet, menurut Aris, yang digunakan untuk menangani penderita virus corona jenis baru tersebut.
Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adi Sasmito menyampaikan masih ada 1.100 tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran.
"Jumlah kamar yang ada (di Wisma Atlet) saat ini adalah 2.700 tempat tidur, dan terisi 1.600. Jadi masih ada 1.100 untuk perawatan pasien dengan status sedang dan ringan," kata Wiku.
Klaim: Wisma Atlet Kemayoran sudah penuh terisi
Rating: Misinformasi
Cek fakta: Anak muda kebal COVID-19?
Cek fakta: Majalah Italia pada 1962 telah memprediksi kehidupan saat pandemi COVID-19?
Cek fakta: Luhut Panjaitan sebut arak Bali dapat turunkan jumlah penderita COVID-19?
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020