Peristiwa naas yang menimpa 14 kader PKS terjadi ketika mereka menggelar acara di lapangan terbuka dalam kemah yang diselenggarakan PKS Tasikmalaya di Kelurahan Bungursari, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
"Korban tersambar petir sudah diijinkan pulang oleh dokter, tapi dua orang di rawat karena kondisinya sangat lemah," kata salah seorang panitia acara, Yaya Karya, saat ditemui di rumah sakit Tasikmalaya, Sabtu malam.
Ia menjelaskan, 12 orang yang diperbolehkan pulang karena kondisinya tidak terlalu buruk.
Mereka sudah pulang ke rumahnya masing-masing meskipun kondisi fisiknya masih lemah sehingga disarankan pihak tim medis rumah sakit untuk beristirahat di rumah.
Namun, dua orang yang terpaksa dirawat yakni Bakarom (31) dan Rosidin (42) kondisinya masih lemah karena sengatan listrik dari petir telah mempengaruhi kerja jantung kedua korban.
Kata dia, beruntung musibah yang terjadi saat hujan deras disertai kilatan petir tidak mengakibatkan korban jiwa, karena dari keterangan korban hanya merasakan kaget akibat merasakan adanya sengatan listrik.
Peristiwa alam tersebut, sebelum hujan para peserta yang ikut berkemah sebanyak 70 orang berada di lapangan terbuka, kemudian saat hujan mengguyur deras semua berteduh di tenda.
Sementara itu salah seorang kader PKS yang selamat, Feri, mengatakan bahwa saat hujan deras berlangsung di kawasan perkemahan, suara petir beserta kilatan terus terjadi.
Ia menjelaskan, tiba-tiba peserta yang berkumpul dalam satu tenda serempak berjatuhan setelah merasakan sengatan listrik yang ditimbulkan dari pantulan petir.
"Petir itu tidak langsung menyambar orang yang ada disana, mungkin hanya rentetan dari pantulan petir sehingga mengenai orang yang ada di dalam tenda itu," katanya.
Korban secepatnya dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan intensif, hingga akhirnya tim medis berhasil mengobati korban dengan mensuntikan infusan kepada korban hingga dinyatakan sebagian kondisi fisiknya membaik.
"Tidak ada luka berat, kata dokter sudah boleh pulang, namun dua orang sekarang di rawat di ruang VIP rumah sakit Tasikmalaya," kata Feri yang sedang menunggu korban dirawat.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010