Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 114 rumah rusak diterjang banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Bone Raya, Bulawa dan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Data sementara di posko induk bencana, Kamis, menunjukkan 10 unit rumah hanyut, 63 rumah rusak berat dan 41 rumah rusak ringan.

Salah seorang korban banjir yang rumahnya hanyut di Desa Man, Ruqiyah Gunibala mengatakan bangunan rumahnya bahkan habis tidak tersisa.

"Rumah saya sudah hilang, rata dengan material longsor," ujar Ruqiyah.

Baca juga: Tiga rumah hanyut akibat banjir di Bone Bolango

Baca juga: Banjir rendam sejumlah rumah warga di Bone Bolango

Ia sama sekali tidak dapat menyelamatkan barang-barang, ijazah hingga pakaian saat banjir menyapu habis rumahnya pada Senin (7/9) lalu.

"Kejadiannya cukup cepat, pada sore hari air mulai datang dan malamnya kami tidak menyangka akan ada banjir bandang seperti itu, air bergulung-gulung membawa material tanah, pohon dan batu," ungkapnya.

Ruqiyah menjelaskan saat ini ia mengungsi di rumah kerabatnya di desa sebelah, bersama anak dan juga keluarga lainnya yang tinggal di rumah yang telah hanyut tersebut.

Sementara itu, korban banjir lainnya, Amin Samheda mengatakan rumahnya kini rusak, semua perabotan hanyut dan hancur bahkan atap rumahnya sudah tidak ada lagi.

"Saat banjir, saya sedang berada di kebun, saat kembali usai hujan reda pada malam hari, rumah sudah tertutup material longsor," ungkapnya.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyiapkan posko induk bencana dan lokasi pengungsian bagi korban bencana alam tersebut.*

Baca juga: Kepala Bappenas bakal prioritaskan penanganan banjir di Gorontalo

Baca juga: Gubernur minta BWS lakukan perbaikan tanggul Sungai Bone

Dua warga berada di atas rumahnya yang terendam material lumpur, batu dan batang pohon di Desa Mamungaa Timur, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (10/9/2020). ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020