Luanda (ANTARA News/AFP) - Tim nasional Togo, yang memutuskan mundur dari Piala Afrika 2010 setelah bus mereka diserang kelompok separatis, dilarang ikut di dua edisi Piala Afrika berikutnya, demikian diumumkan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), Sabtu.

Menurut Presiden CAF Issa Hayatou, keputusan tersebut diambil karena adanya campur tangan pemerintah Togo agar tim tim nasional mereka mengundurkan diri di Piala Afrika 2010.

Togo memutuskan untuk mundur setelah dua anggota delegasi mereka tewas setelah bus yang mereka tumpangi diberondong tembakan kelompok bersenjata di Cabinda.

Front Pembebasan Daerah Kantung Cabinda (FLEC) menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Togo yang dimotori bintang Manchester United Emmanuel Adebayor, pada awalnya ingin tetap bertanding di turnamen tersebut, dimana mereka berada di Grup bersama Pantai Gading, Ghana dan Burkina Faso.

Tapi atas keinginan pemerintah Togo, tim tersebut akhirnya menurut untuk mengundurkan diri.

Pada 10 Januari malam, yaitu saat turnamen tersebut dibuka secara resmi, tim nasional Togo pun meninggalkan Cabinda, kembali ke Tanah Air mereka.

Serangan terjadi ketika rombongan tim nasional Togo masuk daerah Cabinda. Tidak kurang dari 20 menit, mobil tersebut dihujani tembakan.

Seorang asisten pelatih dan seorang juru bicara tewas, sementara kiper Kodjovi Obilale, termasuk diantara mereka yang cedera.

Obilale kemudian diterbangkan ke Johannesburg untuk mendapatkan perawatan akibat luka tembak di punggung dan perutnya.

Pihak panitia Piala Afrika menolak imbauan agar pertandingan di Cabinda dipindahkan ke tempat lain. Tiga tempat penyelenggara lainnya adalah ibukota Luanda, Benguela dan Lubango.

Meski serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya serangan lanjutan, ternyata turnamen yang akan mencapai puncak saat Mesir bertemu Ghana di final, Minggu (31/1), berjalan relatif aman.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010