Jakarta (ANTARA News) - Tekanan jual mendera saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, ditengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang sempat tertekan hingga level 2.560, pada sesi sore berangsur merambat dan ditutup pada 2.610,796, turun 8,769 poin (0,33 persen) dibanding posisi penutupan hari sebelumnya.

Menurut Ahmad Riyadi, praktisi pasar dari PT Millenium Danatama Sekuritas Ahmad, aksi ambil untung sejak sesi pagi membuat indeks sempat melemah hingga ke level 2.500-an, sebelum kembali membaik pada sore.

Penurunan indeks, kata Ahmad, terutama disumbang oleh melemahnya saham-saham lapis kedua (second liner) yang mendominasi transaksi.

"Ini didominasi saham-saham second liner, untuk saham big cap (saham unggulan) hanya berfluktuasi kecil saja," katanya.

Selain aksi ambil untung, tutupnya sejumlah bursa di kawasan regional juga mempengaruhi pola transaksi di BEI.

Dari seluruh saham aktif, 131 saham melemah, 73 saham stabil, dan hanya 49 saham yang harganya menguat.

Beberapa saham unggulan melemah diantaranya saham Bumi Resources yang turun Rp75 menjadi Rp2.475, Astra Internasional terkoreksi Rp50 ke level Rp35.950, Adaro Energy turun Rp10 menjadi Rp1.890 dan Perusahaan Gas Negara turun Rp25 menjadi Rp3.775.

Sepanjang perdagangan, terjadi 70.584 kali transaksi yang melibatkan 2,974 miliar saham senilai Rp2,785 triliun.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010