London (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI, Dr RM Marty M Natalegawa, mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam konferensi Tingkat Tinggi Afghanistan merupakan sebagai manifestasi dari komitmen Indonesia untuk ikut serta mewujudkan perdamaian dunia.
Delegasi RI dalam KTT Afghanistan "The London Conference on Afghanistan," dipimpin Menteri Luar Negeri, Dr RM Marty M Natalegawa, ujar Counsellor Pensosbud KBRI London Herry Sudradjat kepada koresponden ANTARA London, kemarin.
KTT Afghanistan yang dihadiri Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, dan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon selaku co-host, juga hadir para Menteri Luar Negeri dan delegasi dari lebih 70 negara serta perwakilan organisasi regional dan internasional termasuk diantaranya Bank Dunia, IMF, OKI, ADB, dan NATO.
Menurut Herry Sudradjat, hadir di konferensi ini juga wakil wakil dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pembangunan di Afghanistan.
Konferensi diadakan dalam rangka meningkatkan upaya masyarakat internasional dalam mendukung pemerintah Afghanistan guna mencapai perdamaian dan stabilitas di negara tersebut.
Secara khusus, konferensi ini telah memfokuskan pembahasannya terhadap upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh masyarakat internasional untuk membantu Pemerintah Afghanistan di bidang keamanan, governance dan pembangunan serta kerjasama di kawasan.
Konferensi ini telah menghasilkan joint communique yang secara tegas menggarisbawahi pentingnya persatuan nasional, peran serta sense of ownership masyarakat Afghanistan dalam proses pembangunan ini.
Dalam pidatonya, Menlu RI menyampaikan apresiasi Indonesia atas inisiatif penyelenggaraan konferensi ini. Indonesia optimis atas komitmen masyarakat internasional serta menyambut baik berbagai capaian dalam proses pembangunan Afghanistan di tengah berbagai tantangan, terutama dalam aspek keamanan, rekonsiliasi nasional serta rehabilitasi.
Secara khusus, Menlu RI menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung proses penguatan institusional di Afghanistan, diantaranya melalui program-program dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian yang telah dilakukan sejak 2003.
Disamping itu, Menlu RI menjelaskan pula berbagai program pelatihan yang telah dilaksanakan termasuk upaya pengurangan kemiskinan, usaha mikro, keuangan dan pemasaran mikro, inkubator bisnis, teknologi pertanian, kesehatan ibu dan anak, serta energi terbarukan.
Indonesia meyakini perdamaian, keamanan dan stabilitas nasional Afghanistan merupakan aspek yang krusial bagi perdamaian dan stabilitas global.
Untuk itu, Menlu RI menegaskan bahwa proses rekonsiliasi nasional di Afghanistan merupakan hal yang penting dan perlu dukungan penuh dari masyarakat internasional.
Menlu RI juga menyampaikan harapan serta keyakinan Indonesia bahwa masyarakat Afghanistan, bekerja sama dengan komunitas internasional, akan mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi tersebut.
Sementara itu, sehari sebelumnya Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton,
Dalam kesempatan tersebut, selain membicarakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan AS di berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, IPTEK, pertahanan serta pendidikan.
Menlu AS menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan bantuan Indonesia selama ini dalam mendukung proses pembangunan kembali Afghanistan .
Di sela-sela konferensi, Menlu RI juga berkesempatan mengadakan pembicaraan dengan sejumlah menteri luar negeri negara sahabat peserta konferensi.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tanggung tokcer kesejahteraan rakyat Afganistan akan baik.