"Saya berterimakasih pada mahasiswa karena sudah tepati janji menggelar aksi unjuk rasa yang damai dan lancar," kata Irjen Pol Adang Rochjana di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, aksi damai yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa dan berbagai organisasi masyarakat (ormas) serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) memberikan citra positif.
Terciptanya aksi unjuk rasa damai itu karena langkah strategis dan antisipasi yang diambil oleh pihak kepolisian untuk melakukan kesepakatan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Ia menyebutkan, sebelum pelaksanaan aksi unjuk rasa oleh ribuan mahasiswa, LSM dan ormas itu dilakukan pihaknya telah melakukan pertemuan terhadap seluruh pengurus lembaga kemahasiswaan, baik intra kampus maupun lembaga ekstetnal kampus.
"Dalam pertemuan itu, kita meminta kepada para mahasiswa dan aktivis lainnya untuk memberikan jaminan keamanan dalam berunjuk rasa," katanya.
Para aktivis yang dipanggil itu, lanjutnya, menginginkan hal serupa dengan pihak kepolisian untuk menciptakan aksi damai tanpa adanya kekerasan dan bentrokan.
Kapolda juga berjanji kepada para aktivis itu untuk tidak menggunakan senjata dalam mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa terkait 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
"Kita ini semua bersaudara jadi untuk apa kita menggunakan senjata. Apalagi saya sudah tekankan sama bawahan saya untuk mengawal aksi ini dengan senyuman tanpa meninggalkan kesan kurang baik," ujarnya.
Selain itu, ia mengaku mengerahkan 12 ribu personelnya atau duapertiga kekuatan untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010