Lebak (ANTARA News) - Najla, anak usia bawah lima tahun (balita) warga Perumahan BTN Narimbang, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, meninggal dunia akibat terserang demam berdarah dengue (DBD).
"Penderita DBD meninggal setelah tiga hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung," kata Zulkipli (50) tetangga korban di Komplek BTN Narimbang, Kabupaten Lebak, Kamis.
Dia mengatakan, balita yang meninggal dunia tersebut saat dilarikan ke rumah sakit kondisinya sudah parah dan tak sadarkan diri.
Selain itu, korban sudah mengalami pendarahan dari hidung dan telinga.
Menurut dia, penyebab kematian Najla karena tidak cepat ditangani tenaga medis akibat ketidaktahuan orang tuanya terhadap bahaya penyakit DBD.
Sebetulnya, kata dia, penyakit DBD harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.
Apalagi, musim hujan seperti sekarang ini sangat berpotensi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegefty sebagai pembawa virus DBD.
Populasi nyamuk tersebut, berkembangbiak pada genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.
"Kami minta Dinas Kesehatan setempat melakukan pengasapan fogging untuk memutuskan matarantai penularan DBD itu," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Lebak, Uweng Suhendi Maring, mengatakan, pihaknya mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak agar berupaya keras untuk mencegah penularan penyakit DBD karena tahun 2009 lalu warga yang meninggal mencapai 10 orang dari 390 kasus.
"Kami minta petugas medis bertindak konkrit di lapangan untuk memutuskan matarantai penularan DBD," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Sri Agustina, mengaku pihaknya sudah menerjunkan petugas medis untuk melakukan pelacakan jentik nyamuk DBD di Komplek BTN Narimbang.
"Saya mengimbau warga agar menjaga kebersihan lingkungan dan gerakan 3M (menutup, menguras, dan mengubur) barang-barang bekas untuk mencegah serangan DBD," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010