Bandung (ANTARA News) - Kegagalan Persib meraih target 33 poin pada putaran pertama Liga Super Indonesia 2009-2010, tidak membuat kubu Maung Bandung pupus harapan dan Konsorsium serta Direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tetap optimistis.

"Persib memang gagal meraih target 33 poin pada putaran pertama kompetisi musim ini, namun penampilan tim menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kami yakin putaran dua milik Persib," kata Wakil Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Farhan di Bandung, Kamis.

Menurut Farhan, di awal musim tim "Maung Bandung" menargetkan 33 poin dari 17 kali pertandingannya. Namun pada kenyataanya, Maman Abdurahman dkk hanya membukukan 27 poin, atau defisit enam point atau setara dengan dua kemenangan.

Kegagalan mencapai target itu tidak lepas dari kegagalan meraih t kemenangan pada partai tandang, terutama di awal musim kompetisi.

Penampilan perkasa Hilton Moriera dkk pada partai kandang di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, tidak diikuti penampilan garang di partai tandang.

Di awal musim, Persib takluk di kandang Persiba Balikpapan dan PSM Makasar, meski di atas kertas materi pemain Bandung lebih berkelas dibanding lawannya.

"Raihan pada putaran pertama jelas akan dievaluasi, namun kami melihat ada peluang penampilan tim terus menanjak. Dua kemenangan telak di akhir putaran pertama merupakan bukti kapasitas dan kekuatan tim sudah terlihat," kata Farhan.

Terkait kepergian Suchao di awal putaran kedua, disusul kemudian Kosin di akhir Februari 2010, menurut dia diharapkan tidak berpengaruh terhadap kekuatan tim. Ia mengakui Suchao merupakan ruh permainan Persib musim ini.

"Manajemen dan pelatih sudah menyiapkan penggantinya, diharapkan kapasitas dan kemampuannya seperti Suchao dan Kosin. Semuanya kami serahkan kepada pelatih dan manajemen," kata Farhan yang juga merupakan salah satu angota Konsorsium Persib itu.

Kegagalan meraih target poin pada putaran pertama, tak berpengaruh terhadap finansial tim Maung Bandung Persib yang saat ini cukup aman. Sponsor juga terus mengalir untuk memberikan dukungan finansial kepada tim Bandung itu.

Sementara itu, Pelatih Jaya Hartono menyebutkan, tim Persib diberi kesempatan libur latihan hingga Minggu (31/1). Maman Abdurahman dkk kembali berlatih di Stadion Persib pada Senin (1/2).

"Kita siapkan sekali uji tanding melawan tim Divisi II Pesik Kabupaten Kuningan, selanjutnya mematangkan teknik dan fisik menjelang partai pertama di putaran kedua lawan Persik Kediri, 9 Februari nanti," kata Jaya Hartono.

Terkait pengganti gelandang Suchao Nuthnum, Persib telah merekrut gelandang asal tim Gifu FC Jepang, Sathosi Otomo. Pemain tersebut mempunyai tipikal "destroyer" seperti Suchao, namun belum teruji dalam sebuah kompetisi seketat di LSI.

"Dari segi tekniknya cukup bagus, visi di lapangan juga sudah terlihat. Kendala bahasa tampaknya tak terlalu sulit, ia sudah terlihat beradaptasi dengan pemain lainnya," kata Jaya Hartono.

Terkait peluangnya di putaran kedua, pelatih Jaya Hartono menyebutkan kesempatan bagi Persib masih terbuka. Ia menyebutkan mental dan percaya diri tim sudah mulai stabil sehingga diharapkan dapat bertahan di putaran kedua.

Meski dikuatirkan performance tim kembali menurun di awal putaran kedua setelah libur selama dua minggu, menurut Jaya hal itu akan diminimalisasi. Salah satunya dengan melakukan uji tanding dan memperbanyak latihan game.

"Komunikasi di lapangan sudah terjalin, diharapkan berlanjut diputaran kedua. Para pemain juga sudah `on fire`," kata Jaya.

Ia mengaku lega telah kembalinya performace duet mautnya Hilton Moriera - Christian Gonzales serta Budi Sudarsono.

Christian Gonzales yang sempat `seret` gol, kini mulai bangkit. Saat ini pemain asal Uruguay itu telah mengemas enam bol untuk Persib, disusul Hilton Moriera lima gol.

Terkait rencana kepulangan kiper Shintawechai "Kosin" Hathairatanakol setelah memperkuat Persib di empat pertandingan pertama putaran kedua, Jaya Hartono menyebutkan sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, salah satunya untuk merekrut kiper asal Malaysia.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010