Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menyiapkan 555 personil cadangan untuk mengamankan aksi unjuk rasa 28 Januari 2010.

"Pengamanan secukupnya," kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang melalui telepon selular di Jakarta, Kamis.

Edward mengatakan, penambahan petugas keamanan cadangan itu untuk mengantisipasi jika situasi pengunjuk rasa memanas.

Pasukan satuan cadangan dari pusat itu terdiri dari Satuan Gegana Brigadir Mobil (Brimob) sebanyak 155 personil dan gabungan anggota Mabes Polri berjumlah 400 personil.

Mabes Polri menempatkan pasukan cadangan di lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan dengan berbagai perlengkapan pendukung, antara lain dua unit helikopter, delapan ekor pasukan kuda, 12 ekor pasukan anjing (K-9), 50 unit pasukan sepeda motor, satu unit kendaraan Armor Personil Carrier, satu mobil EOD, peralatan anti teror dan 22 unit pasukan angkutan pasukan.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menyiapkan 10.000 personil untuk mengamankan aksi unjuk rasa 100 hari kerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 28 Januari 2010 di wilayah Ibukota Jakarta.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar menuturkan Polda Metro Jaya juga menyiagakan beberapa unit kendaraan tembakan air (water cannon) untuk mengantisipasi aksi massa dan menempatkan anggota sesuai situasi keamanan.

Boy menyatakan jumlah petugas kepolisian tidak akan diturunkan secara serentak karena mempertimbangkan situasi dan kondisi aksi unjuk rasa pada sejumlah lokasi, seperti Istana Merdeka, Gedung DPR/MPR RI dan Bundaran Hotel Indonesia.

Namun demikian, anggota kepolisian akan melakukan pengamanan aksi dengan cara pelayanan terhadap massa pengunjuk rasa melalui upaya pendekatan preventif dan persuasif. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010