Jakarta (ANTARA) - Digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia diprediksi bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 160-164 miliar dolar AS pada tahun 2024, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi pasca COVID-19.
Itu merupakan temuan dari Asia Pacific SMB Digital Maturity Study tahun 2020, yang dibuat berdasarkan hasil survei UKM dari seluruh kawasan Asia Pasifik oleh International Data Corporation (IDC) sesuai komisi Cisco.
Hasil survei menunjukkan bahwa UMKM yang lebih matang secara digital bisa menikmati keuntungan lebih tinggi, dalam hal pendapatan dan produktivitas, dibanding UMKM yang mengabaikan digitalisasi.
"Semakin matang digitalisasinya, maka produktivitas dan revenue perusahaan atau UMKM juga akan ikut meningkat," kata Marina Kacaribu, Managing Director, Cisco Indonesia melalui siaran virtual, Kamis.
Studi yang berdasarkan survei primer pada UKM ini menunjukkan bahwa 82 persen UKM di Indonesia memiliki keinginan bertransformasi secara digital agar bisa menghadirkan produk dan layanan baru ke pasar.
Angka ini merupakan lompatan kenaikan besar dibandingkan tahun lalu, di mana hanya 41 persen UKM yang menyampaikan keinginan yang sama.
Selain itu, 59 persen mengakui bahwa persaingan saat ini sedang berubah dan mereka harus mengimbanginya. Sedangkan 38 persennya mengatakan bahwa mereka bertransformasi karena ada permintaan dari pelanggan.
Lebih lanjut, Marina mengatakan bahwa di situasi pandemi COVID-19, menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang pelaku UMKM untuk semakin melebarkan pengetahuan terhadap pentingnya digitalisasi.
"Seiring upaya Indonesia untuk mengatasi situasi saat ini, transformasi digital UKM akan memainkan peran penting dalam pemulihan bisnis serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan," kata dia.
Bicara tentang potensi digitalisasi, Marina berpendapat bahwa UMKM Indonesia masih memiliki ruang yang besar untuk berkembang lebih jauh lagi. Perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan penyedia jasa teknologi agar target ini dapat tercapai.
"Kami ingin menyampaikan optimisme karena akselerasi digital di situasi ini bisa jadi challenge dan peluang UMKM, bagaimana digitalisasi mampu meningkatkan kapasitas mereka bertumbuh, dan bagaimana kita berusaha untuk memberikan solusi teknologi yang ada untuk UMKM," pungkasnya.
Sementara itu, Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah RI telah menetapkan target 10 juta UKM merambah ke digital pada tahun 2020.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, secara keseluruhan, UMKM menyumbang 57,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Baca juga: BI DKI Jakarta gelar Festival Kreasi dan Seni dukung UMKM
Baca juga: Kemenkeu berdayakan UMKM orientasi ekspor untuk dorong ekonomi
Baca juga: UMKM perempuan dan difabel digandeng ikut e-commerce, apa untungnya?
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020