Jakarta, (ANTARA News) - Massa yang datang ke Bundaran Hotel Indonesia untuk menyambut 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono ada yang membawa seekor kerbau dan replika keranda sebagai pelengkap aksi teatrikal mereka dalam mengekpresikan aspirasinya.
Kerbau berwarna hitam keabu-abuan itu dibawa ke Bundaran HI dengan menggunakan mobil bak terbuka dan di turunkan di pinggir jalan, namun anehnya kerbau itu tidak masuk ke kawasan Bundaran HI tetapi segera dibawa pergi ke arah Jalan Imam Bonjol.
Hingga kini belum ada keterangan apakah kerbau itu akan mengikuti aksi di tempat lain, karena dalam waktu yang bersamaan ada beberapa elemen masyarakat yang membaur di bundaran HI dan melakukan aksi teatrikal seperti yang dilakukan massa yang menamakan dirinya Forum Mahasiswa Se-Jabodetabek.
Puluhan mahasiswa itu membawa keranda berwarna hitam itu dan diletakkan di sisi barat bundaran Hi sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.
Replika keranda yang ditutup kain hitam bertuliskan "Matinya Rakyat Indonesia.." itu dibawa dengan ditandu oleh empat mahasiswa, sementara seorang mahasiswa yang berkostum tikus kemudian melakukan aksi teatrikal.
Saat keranda diletakkan ke jalan, mahasiswa tadi memperagakan seekor tikus berekor putih yang mencoba menggapai uang di sekitar keranda, Tikus itu kemudian berhasil mengambil uang kertas pecahan seribu di atas keranda.
Rombongan Forum Mahasiswa Se-Jabodetabek itu kemudian membawa replika keranda dan melanjutkan perjalanan ke depan Kantor Kepresidenan untuk bergabung dengan elemen masyarakat lainnya.
Hingga kini sejumlah massa terus singgah di sekitar Bundaran HI untuk menyampaikan aspirasi yang umumnya menuntut kesejahteraan rakyat terkait 100 hari pemerintahan SBY-Boediono.
Mereka menggelar orasi dan aksi membentangkan spanduk, kemudian sebagian bergerak ke Kantor Kepresidenan dengan berjalan kaki atau menggunakan bus dan sepeda motor.
Situasi lalu lintas tetap normal dan tidak ada pengalihan arus di kawasan itu, namun ratusan aparat keamanan masih berjaga-jaga dengan sedikit lebih santai karena umumnya aksi berlangsung tertib.
Banyak aparat yang tampak duduk-duduk santai sambil mengawasi jalannya aksi di bundaran itu.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010