Jakarta (ANTARA News) - Para pengguna angkutan umum yang datang dari arah Medan Merdeka Timur terpaksa berjalan kaki saat melintasi istana Wapres akibat ditutupnya Jalan Merdeka Selatan untuk mengantisipasi aksi massa besar-besaran bertepatan dengan 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Berdasarkan pantauan ANTARA di lapangan, Kamis pagi, warga terpaksa turun dari angkutan umum atau taksi akibat polisi memasang pagar kawat berduri di depan Istana Wapres hingga ke tengah pembatas jalan sehingga tidak bisa dilalui.
Mereka terpaksa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki mulai dari depan Kedutaan Besar Amerika dengan jarak antara 300 hingga 500 meter.
Dari seragam yang dikenakan diketahui mereka yang berjalan kaki Sebagian besar merupakan pegawai yang berkerja di sekitar Jalan Merdeka Selatan diantaranya Pemprov DKI, Kementerian BUMN, serta PT Telkom .
Sebagian besar warga yang enggan jalan kaki terlihat memilih melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek meskipun jarak tempuh menjadi lebih jauh karena harus berputar arah akibat ditutupnya beberapa ruas jalan.
Seorang warga Senen, Jakarta Pusat Erwin(27) mengaku naik motor ojek dari arah Tugu Tani dengan tujuan Merdeka Selatan namun harus berputar arah melewati Stasiun Gambir dan Istana Presiden hingga ke Merdeka Barat.
"Ongkos ojek yang biasanya hanya Rp5.000 dari Tugu Tani hingga ke Merdeka Selatan meningkat beberapa kali lipat karena tukang ojek memanfaatkan kondisi macet dan harus berputar arah menjadi Rp20.000," katanya.
Sementara itu, akibat ditutupnya beberapa ruas jalan kemacetan terjadi di beberapa titik diantaranya Kwitang menuju Tugu Tani dan Kali Pasir menuju Gambir. Sementara ini ruas jalan di bundaran Bank Indonesia menuju Gambir tetap dibuka.
Berkumpul
Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa terlihat mulai berkumpul di sekitar patung kuda depan gedung Indosat di Jalan Merdeka Barat.
Rencananya, sebanyak 54 elemen massa yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Bersih akan melakukan aksi damai di sejumlah tempat di Jakarta seperti di depan Istana Merdeka dan Istana Wakil Presiden, di Bundaran HI, Gedung DPR , serta Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jl HR Rasuna Said.
Koordinator lapangan aksi GIB yang juga Sekjen DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ton Abdillah Has mengatakan, aksi massa tersebut setidaknya akan dihadiri sekitar 20 ribu orang yang terdiri atas para aktivis mahasiswa, pemuda, LSM dan tokoh-tokoh intelektual maupun agama.
Sementara itu, puluhan serikat buruh dan pekerja dengan jumlah massa yang diklaim sekitar 40 ribu orang juga berencana melakukan unjuk rasa untuk menyuarakan aspirasi bertepatan dengan 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010