Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu II karena partainya menilai sejumlah menteri tidak fokus dalam bekerja dan belum memahami visi dan misi Presiden.
"Dalam 100 hari kerja, intinya banyak menteri yang belum memahami visi Presiden Yudhoyono sebagai landasan program kerjanya," katanya di Jakarta, Kamis, menanggapi evaluasi 100 hari kerja pemerintahan SBY-Boediono.
Tjahjo Kumolo yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR itu mengatakan, akibat ada sejumlah menteri belum memahami visi presidennya, maka banyak prioritas program kerja dan kebijakan pemerintah yang tidak fokus
Karena itu, lanjut dia, partainya menyarankan Presiden Yudhoyono untuk mengganti sejumlah menteri yang kinerjanya dinilai kurang baik.
"Para menteri yang salah membuat garis prioritas program kerja sebaiknya jangan lagi dipertahankan. Karena, baru mempersiapkan agenda saja tidak fokus, apalagi mengimplementasikan program kerja itu ke depan," ujarnya.
Padahal, kata dia, janji Presiden Yudhoyono untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama.
"Itu agaknya diragukan keberhasilannya karena para pembantunya tak paham visi dan akibatnya tidak fokus," demikian Tjahjo Kumolo.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010