Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya berencana mengalihkan sejumlah arus lalu lintas kendaraan di sejumlah jalan protokol di wilayah DKI Jakarta, Kamis, untuk mengantisipasi kemacetan akibat aksi massa bertepatan dengan 100 hari pemerintahan.
Informasi yang diperoleh dari Traffic Management Center (TMC) yang menjadi Pusat Komando dan Pengendalian Lalu Lintas Jakarta menyebutkan, pengalihan arus lalu lintas terutama akan dilakukan di jalan utama yang akan menjadi tempat utama aksi massa, yakni di Bundaran Hotel Indonesia (Jl MH Thamrin), depan Istana Presiden (JL Medan Merdeka Utara), Istana Wakil Presiden (Jl Medan Merdeka Selatan), gedung DPR/MPR (Jl Gatot Subroto), serta Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jl HR Rasuna Said, Kuningan.
Pengalihan arus itu akan dilakukan jika arus lalu lintas di ruas jalan tersebut benar-benar padat akibat aksi massa.
Rencana pengalihan arus lalu lintas tersebut adalah dari arah Senayan menuju Bundaran HI akan dialihkan ke Jl Bendungan Hilir, Pejompongan menuju Tanah Abang. Kendaraan menuju Bundaran HI dari arah Senayan juga bisa dialihkan melalui Dukuh Atas menuju Tanah Abang
Sedangkan dari arah sebaliknya, Bundaran HI menuju Senayan, kendaraan dialihkan menuju Sarinah menuju Tanah Abang.
Kendaraan dari arah Harmoni-Kota menuju depan Istana Merdeka dialihkan ke Jl Cideng, Tanah Abang atau Jl Juanda, sedangkan kendaraan dari arah Salemba menuju Bundaran HI dialihkan melalui Jl Diponegoro menuju Kebon Sirih.
Sementara di kawasan Gedung DPR dialihkan dari arah Grogol melalui Permata Hijau menuju Blok M. Arah sebaliknya, dari Cawang ke Senayan dialihkan melalui Jl Sisingamangaraja.
Rencananya, sebanyak 54 elemen massa yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Bersih akan melakukan aksi damai di sejumlah tempat di Jakarta, untuk menyuarakan aspirasi bertepatan dengan 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono.
Koordinator lapangan aksi GIB yang juga Sekjen DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ton Abdillah Has mengatakan, aksi massa tersebut setidaknya akan dihadiri sekitar 20 ribu orang yang terdiri atas para aktivis mahasiswa, pemuda, LSM dan tokoh-tokoh intelektual maupun agama.
Sementara itu, aksi serupa pada hari yang sama juga akan dilakukan puluhan serikat buruh dan pekerja dengan jumlah massa yang diklaim sekitar 40 ribu orang.
Koordinator Komite Aksi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Bambang Wirahyoso mengatakan, elemen buruh/pekerja yang akan melakukan aksi antara lain Serikat Pekerja Nasional (SPN), ASPEK Indonesia, GASPERMINDO, LEM SPSI, SPTSK KSPSI, KEP KSPI, SBSI 92, KEP KSPSI, RTMM, KSPSI, GARTEKS, KSBSI, FARKES Reformasi, FSPSMI, SB NESTLE Indonesia, FNPBI, FASBIINDO, SBNSK, SPOI, SPNI, SBRI, SBTNI, SBTPI, SPO, SB-API, KOSBI, dan GOPSI.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010