Samarinda (ANTARA News) - FOR (Front Oposisi Rakyat) Indonesia Samarinda akan mengerahkan 180 massa pada aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis, 28 Januari 2010.

"Kami akan mengerahkan 180 orang pada aksi unjuk rasa mengkritisi pemerintahan SBY-Boediono besok (Kamis). Namun, itu hanya estimasi sementara sebab kami belum mengkonfirmmasi teman-teman dari elemen mahasiswa yang juga akan berunjuk rasa," kata Humas organisasi tersebut, Andi Manurung kepada ANTARA, Rabu.

FOR Indonesia yang terdiri dari berbagai elemen diantaranya, LSM, Jatam (Jaringan Antar Tambang) Kaltim, buruh dan mahasiswa eksternal kampus di Samarinda akan memusatkan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Kaltim.

"Kami mulai di Kampus Unmul FKIP Jalan Kusuma Bangsa kemudian akan melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim pukul 09. 00 wita," ujar Andi Manurung.

Secara terpisah, Direktur Jatam Kaltim, Kahar Al Bahri, mengungkapkan, aksi unjuk rasa mengkritisi pemerintahan SBY-Boediono itu juga akan diwarnai aksi teatrikal empat mahasiswa yang memerankan sebagai malaikat.

"Kami ingin menggambarkan bahwa pemerintah gagal membangun beberapa pilar yang menjadi harapan rakyat Indonesia. Aksi teatrikal itu sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan SBY-Boediono," ungkap Kahal Al Bahri.

Salah satu pilar yang dinilai gagal dilakukan pemerintah kata dia yakni, keadilan ekologi bagi kemandirian rakyat.

"Kami juga menyoal tentang kegagalan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di daerah sehingga FOR Indonesia menuntut segera dilakukan perubahan," ujar Direktur Jatam Kaltim itu.

Selain FOR Indonesia, beberapa elemen mahasiswa juga telah menyatakan akan menggelar aksi unjuk rasa mengkritisi program 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelumnya, Kapoltabes Samarinda Komisaris Besar Polisi, Arkan Hamzah mengatakan, aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di Samarinda pada Kamis, 28Januari 2010 dipastikan berlangsung aman dan tertib.

"Kami telah melakukan pendekatan kepada seluruh elemen masyarakat temasuk mahasiswa agar melakukan aksi unjuk rasa secara tertib dan tidak terprovokasi untuk melakukan tidakan anarkhis," ujar Arkan Hamzah.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010