Dalam aksi yang digelar Rabu sekitar pukul 09.00 WIB tersebut, salah seorang koordinator massa memperlihatkan rekaman video beberapa anggota DPRD Kota Jambi sedang berada di sebuah ruangan yang diduga milik salah seorang anggota DPRD tersebut.
Dalam video berdurasi sekitar 5 menit itu, terlihat salah seorang anggota DPRD sedang membagi-bagikan uang dalam jumlah yang cukup banyak kepada anggota lainnya.
"Ini jelas-jelas tindakan korupsi yang dilakukan secara berjamaah oleh anggota DPRD. Kami duga, bagi-bagi uang ini untuk memperlancar proyek yang ditangani oleh pihak ketiga," ujar Ade, salah seorang koordinator massa.
Menurut Ade, rekaman video tersebut dilakukan oleh beberapa oknum DPRD Kota Jambi periode 2004-2009. Di mana, ada beberapa anggota kembali terpilih menjadi anggota DPRD periode 2009-2014.
Setelah beberapa lama berorasi, akhirnya beberapa orang perwakilan massa diizinkan bertemu dengan wakil ketua DPRD Kota Jambi, AM Fauzi.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan massa mendesak DPRD melalui badan kehormatan (BK) DPRD Kota Jambi segera mengusut tindakan beberapa oknum DPRD tersebut.
"Video itu jelas-jelas memperlihatkan bagaimana anggota DPRD telah melukai hati masyarakat. Kami mendesak DPRD segera mengusutnya. Tidak hanya itu, kami juga akan melaporkan hal ini ke Polda Jambi dan Kejati Jambi," ujar Ade.
Tidak hanya itu, Ade juga menuntut DPRD melalui BK DPRD Kota Jambi memanggil anggota DPRD yang terlihat dalam rekaman tersebut. Khususnya beberapa anggota DPRD yang kembali terpilih.
Sayangnya Ade enggan menyebutkan dari mana asal rekaman tersebut didapat. Saat salah seorang anggota DPRD menanyakan hal tersebut, Ade enggan menjawabnya.
"Yang jelas rekaman ini berasal dari sumber yang dipercaya dan tidak ada rekayasa sama sekali," katanya.
Menanggapi laporan tersebut, wakil ketua DPRD Kota Jambi, AM Fauzi, mengatakan, DPRD melalui badan kehormatan akan memanggil anggota DPRD yang terlihat dalam rekaman tersebut. Pemanggilan itu dimaksudkan untuk meng-klarifikasi kejadian yang sebenarnya.
"Hal ini perlu diklarifikasi agar lebih jelas, sebab, dalam rekaman tersebut meski gambarnya jelas, namun suaranya sangat kecil. Kami belum bisa menyimpulkan sebelum ada klarifikasi dari yang bersangkutan," ujar Fauzi.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010