"Akhirnya kekhawatiran rakyat terhadap Panitia Angket Century yang terkesan cuma omong doang, pelan-pelan terbukti. Rapat internal Panitia Angket Century gagal membuat kesimpulan sementara dengan alasan data yang diterima hanya 30 persen," kata Zainal Bintang di Jakarta, Rabu.
Namun Zainal mengakui bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, data yang diterima Panitia Angket memang masih kurang. Dari 97 dokumen yang dibutuhkan, baru 27 yang sudah diterima Pansus.
Kenyataan itu, lanjut dia, membuat kredibilitas Panitia Angket Century semakin terpuruk di mata rakyat, dan lembaga DPR RI sebagai wakil rakyat kembali ikut tercoreng.
Karena itu, katanya, kini masyarakat mendesak agar Panitia Angket DPR yang menyelidiki kasus dana talangan (bailout) Bank Century senilai Rp6,7 triliun itu lebih baik dinonaktifkan saja, daripada "diadili" rakyat yang merasa tidak terwakili.
"Sejak awal memang rakyat sudah mencurigai kekompakan dan kemampuan Panitia Angket membongkar kasus Bank Century. Soalnya kasus itu terkait dengan pemerintah yang sedang berkuasa," katanya.
Apalagi, kata Zainal Bintang, yang mau membongkar kasus itu mayoritas hanya anggota parpol. yang harus harus berhadapan dengan penentu kebijakan di DPP parpolnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010