Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore melemah 25 poin menjadi Rp9.400-Rp9.410 per dolar dari sehari sebelumnya Rp9.375-Rp9.385, menyusul kian aktifnya aksi lepas rupiah.
Koreksi harga terhadap rupiah masih berlanjut, karena pelaku masih membutuhkan dolar dalam jumlah yang besar, sementara pihak korporat memerlukan dolar untuk membayar utangnya yang sudah jatuh tempo, kata pengamat pasar uang Edwin Sinaga di Jakarta, Rabu.
Dirut Finan Corpindo Nusa inimenyatakan, rupiah mungkin akan terus melemah hingga mendekati angka Rp9.500 per dolar, namun Bank Indonesia tampaknya akan mencegahnya.
BI kemungkinan tidak menyukai rupiah menyentuh level Rp9.500 per dolar, kata Edwin.
Meski demikian, lanjut Edwin Sinaga, peluang rupiah untuk menguat masih ada, apabila kasus Bank Century terselesaikan dan membaiknya situasi politik setelah bergejolak di dalam negeri.
Rencana demonstrasi besar-oleh para mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat , membuat rupiah terus tertekan. "Kami harapkan BI dapat mengatasi tekanan pasar yang makin membesar sehingga keterpurukan rupiah dapat dieliminir," kata Edwin. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010