Jakarta, (ANTARA News) - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi mengatakan pihaknya memprioritaskan pengungkapan terhadap kasus pembobolan tabungan nasabah bank melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Ya kasus pembobolan ATM menjadi prioritas utama Polri," kata Ito usai peresmian Balai Media dan Informasi, serta Pelayanan Keluhan Masyarakat di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu.

Ito menuturkan Polri mengutamakan penyelidikan kasus pembobolan ATM karena rata-rata hampir terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, bahkan seluruh Kepolisian Daerah (Polda) sedang menangani perkara itu.

Jenderal bintang tiga itu menyatakan pengungkapan kasus pembobolan ATM masih terus melakukan operasi dan penyidik juga masih mengembangkan, serta memburu pelaku lainnya.

Kabareskrim mengungkapkan berdasarkan laporan dari sejumlah Polda ternyata tidak sedikit nasabah yang baru menyadari kehilangan dana tabungan sehingga Polri mengimbau nasabah memeriksa jumlah uang simpanan di bank.

"Apabila ada hal-hal yang tidak wajar, bisa melaporkan kepada kepolisian terdekat," ucapnya mengatakan.

Hingga saat ini, tim khusus Mabes Polri dan Polda mengidentifikasi 13 tersangka terdiri atas 10 orang yang berhasil ditangkap dan tiga orang lainnya masih dalam pengejaran.

Polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pembobolan nasabah melalui ATM yang sudah terjadi sejak 14 Agustus 2009 dengan jumlah kerugian mencapai lebih dari Rp6 miliar dengan modus yang berbeda pada sejumlah daerah.

Selain itu, penyidik juga mengamankan barang bukti berupa komputer, alat cetak (printer), modem, kartu ATM dari berbagai bank, buku rekening, serta sejumlah uang tunai.

Pelaku terancam dijerat Pasal 30 ayat 3 jo. Pasal 46 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010