Kuala Lumpur (ANTARA) - Halal Development Corporation (HDC) akan menyelenggarakan Konferensi Halal Dunia ke-12 tahun 2020 melalui acara hybrid baik secara virtual maupun fisik pada 6 Oktober 2020 dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Menurut CEO HDC, Hairol Ariffein Sahari di Kuala Lumpur, Selasa, pandemi global dewasa ini telah menyebabkan konsumen beralih ke kebersihan, bersih dan sehat, identik dengan halalan toyiban, sebagai tulang punggung integral industri halal.
"Penerapan normal baru dalam cara pasar beroperasi saat ini sejalan dengan tema komunitas halal WHC2020 yang mendorong Ekonomi Dunia Baru, dimana perubahan pasar dibawa oleh komunitas dan secara bersamaan mendorong Ekonomi Dunia Baru," katanya.
Dia mengatakan permintaan akan produk higienis dan bersih diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang sebagai hasil dari tumbuhnya kesadaran di kalangan konsumen.
Baca juga: Bangka Belitung menuju destinasi wisata halal dunia
Baca juga: Babel bisa jadi Babilonia dunia, MUI dorong kembangkan wisata halal
"Pandemi telah memperkuat perubahan yang sedang berlangsung dalam perilaku konsumen. Jelas bahwa COVID-19 telah mempercepat transisi konsumen ke konsumsi digital, dengan cepat melacak pergerakan menuju ekonomi digital," katanya.
Dia berpendapat bahwa WHC2020 adalah waktu yang tepat untuk membahas lebih lanjut dan memberikan saran tentang bagaimana sektor halal harus mengatasi dampak dari pandemi, dan dengan digitalisasi yang semakin intensif, transisi ke Ekonomi Dunia Baru.
Dan dengan perubahan perilaku konsumen yang menjadi kebiasaan dalam jangka panjang, konferensi ini juga akan melihat bagaimana merangkul tantangan dan peluang dari meningkatnya permintaan global untuk produk dan layanan halal.
Konferensi 6 Oktober yang akan diadakan secara online dan offline di Malaysia International Trade and Exhibition Center (MITEC) ini diharapkan akan diluncurkan oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin dengan kata sambutan dari menteri senior, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Datuk Seri Mohamed Azmin Ali.
Dengan fokus topik yang akan mencakup skenario pasca-COVID-19, konferensi ini akan menampilkan komponen seperti panel duta besar tentang pemberdayaan masyarakat untuk menggerakkan ekonomi di masa pemulihan, panel industri tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta mengendalikan pertumbuhan ekonomi halal melalui Keuangan Islam.
Konferensi Halal Dunia tahunan terkenal sebagai platform di mana jaringan internasional antara kepala pemerintahan, cendekiawan, wirausahawan, dan pemimpin industri untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan yang berkaitan dengan ekonomi halal yang menetapkan arah industri halal ke depan.*
Baca juga: MUI ingatkan Indonesia belum jadi pusat halal dunia
Baca juga: Wapres minta Indonesia jadi eksportir produk halal dunia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020