New York (ANTARA News/AFP) - Pasar uang memperlihatkan perdagangan yang berubah-ubah pada Selasa waktu setempat, dengan para pedagang resah oleh upaya pengetatan kebijakan moneter di China dan berita bahwa Inggris baru saja tertatih-tatih keluar dari resesi.
Dolar dan yen adalah penerima manfaat utama dari pedagang yang gelisah, sementara pound terluka oleh lebih lemah dari perkiraan data yang menunjukkan Inggris lolos tipis dari resesi.
Euro turun menjadi 1,4073 dolar pada 2200 GMT dari 1,4149 dolar di New York pada Senin.
Sementara dolar tergelincir ke 89,62 yen dari 90,22 yen karena unit Jepang menjadi safe haven (tempat berlindung yang aman)pilihan.
"Pembicaraan bahwa Cina dapat mempercepat laju pengetatan moneter mengguncang pasar," ujar Jane Foley dari Forex.com.
Bukti baru muncul pada Selasa bahwa pihak berwenang China telah memerintahkan beberapa bank untuk menghentikan pemberian pinjaman baru bulan ini karena berkembang kekhawatiran bahwa uang ekstra memicu inflasi.
Credit Suisse mengatakan dalam sebuah catatan riset bahwa enam bank telah dikonfirmasipinjaman baru yang ditangguhkan dari 19 Januari setelah pertemuan darurat oleh biro kebijakan moneter bank sentral.
Dolar mendapat dukungan moderat dari angka keyakinan konsumen AS Januari yang lebih baik dari perkiraan, untuk ketiga bulan berturut-turut, kata para dealer.
Conference Board, sebuah perusahaan riset swasta, mengatakan indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 55,9 pada Januari dari revisi naik 53,6 pada Desember dan dibandingkan dengan perkiraan 53,5.
Sementara itu, pound sterling jatuh setelah angka menunjukkan ekonomi Inggris keluar dari resesi pada kuartal keempat dengan pertumbuhan sebesar 0,1 persen, lebih rendah dari perkiraan 0,4 persen.
Inggris "sangat rentan terperosok ke resesi `double dip` dan kemungkinan untuk mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk semua tahun 2010 dan mungkin lebih jauh," kata Boris Schlossberg di Global Forex Trading.
Para analis mengatakan para pedagang mengubah fokus mereka terhadap Federal Reserve, yang memulai pertemuan dua hari kebijakan moneter pada sebagian dibayangi oleh drama seputar pengesahan ketua Ben Bernanke untuk masa jabatan kedua.
Michael Malpede dari Easy Forex mengatakan pasar akan memantau untuk petunjuk kapan The Fed akan bergerak menjauhi tingkat suku bunga mendekati nol, dan mempertahankan rencana untuk kembali ke apa yang disebut pelonggaran kuantitatif, atau memompa uang ke dalam perekonomian.
"Ada indikasi bahwa The Fed dapat mempertimbangkan mengurangi ekspansi kuantitatif yang akan menjadi negatif bagi dolar," kata Malpede.
Dia mengatakan pasar juga gelisah mengenai pengesahan Bernanke, dengan pemungutan suara diperkirakan Kamis atau Jumat di Senat AS.
"Gedung Putih mengharapkan Bernanke akan menegaskan kembali tetapi konfirmasinya kemungkinan akan dengan margin yang sempit," kata Malpede." Kurangnya dukungan luas untuk Ketua Fed Bernanke dapat meningkatkan risiko politik yang mempengaruhi keputusan-keputusan Fed yang pada akhirnya dapat merusak kredibilitas Kebijakan Fed."
Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0464 franc Swiss dari 1,0398 Senin. Pound berada pada 1,6145 dolar setelah 1,6240. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010