London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa naik pada Selasa waktu setempat, setelah hasil beberapa perusahaan membesarkan hati dan laporan menunjukkan lebih tinggi dari yang diperkirakan data keyakinan konsumen di Amerika Serikat, ekonomi terbesar dunia.
Di London, indeks FTSE 100 naik 0,31 persen menjadi berakhir pada 5.276,85, indeks CAC 40 di Paris naik 0,67 persen menjadi ditutup pada 3.807,04 poin dan indeks DAX 30 Frankfurt bertambah 0,67 persen menjadi 5.668,93 poin.
Pemenang besar di London adalah raksasa farmasi, dengan saham di GlaxoSmithKline naik 1,53 persen menjadi 1.262,50 pence.
Tapi perusahaan pertambangan merugi di tengah kekhawatiran permintaan yang lebih rendah dari China. BHP Billiton kehilangan 0,97 persen menjadi 1.896 pence dan Fresnillo turun 3,75 persen
Saham bank juga jatuh setelah Presiden Barack Obama berjanji minggu lalu untuk mengambil tindakan keras pada sektor perbankan Amerika Serikat. Lloyds turun 2,94 persen menjadi 693 pence.
Di tempat lain di Eropa, Madrid mengakhiri hari dengan naik 0,87 persen, Zurich naik 0,51 persen dan Milan naik tipis 0,15 persen setelah Fiat mengumumkan penghentian sementara produksinya yang menyeret saham raksasa mobil itu turun 0,79 persen.
Kenaikan moderat datang setelah Nokia di Jerman melaporkan kenaikan pendapatan bersih 24 persen pada kuartal terakhir, sementara laba bersih grup farmasi di Swiss Novartis pada 2009 melonjak 8,0 persen terdorong penjualan vaksin flu babi.
Namun di sisi negatifnya, adalah data yang menunjukkan ekonomi Inggris hanya tergores keluar dari rekor resesi panjang pada kuartal keempat dengan pertumbuhan 0,1 persen dan kekhawatiran baru atas kemungkinan pengetatan kredit di China.
"Meskipun kita mungkin bersorak bahwa kita keluar dari resesi, angka pertumbuhan tidak semua manis dan terang," kata analis ODL Securities, Owen Ireland mengacu pada angka produk domestik bruto (PDB) Inggris.
"Pasar bergairah (bull) berharap pertumbuhan yang kuat di kuartal keempat ... Angka pertumbuhan 0,1 persen dapat meningkatkan kegugupan pedagang."
Sementara itu di Washington, sebuah laporan utama dari Conference Board, sebuah perusahaan riset swasta, menunjukkan indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 55,9 pada Januari dari revisi naik 53,6 pada Desember -- jauh di atas perkiraan analis.
Sebagian besar ekonom telah memperkirakan angka 53,5.
"Keyakinan konsumen bangkit untuk ketiga bulan berturut-turut, terutama akibat dari perbaikan dalam kondisi saat ini," kata Lynn Franco, direktur pusat riset konsumen Conference Board.
Tapi Franco memperingatkan bahwa "pandangan jangka pendek konsumen, sementara cukup lebih positif, tidak memberikan kesan naik yang signifikan dalam aktivitas di bulan mendatang.
Pengeluaran konsumen merupakan pendorong utama di belakang AS dan negara-negara maju umumnya.
David Jones, kepala strategi pasar di IG Index, perusahaan keuangan yang berbasis di London mengatakan, kenaikan itu "berita positif" untuk pasar saham.
Wall Street juga optimis, dengan indeks Dow Jones naik 0,53 persen dan Nasdaq naik 0,42 persen dalam perdagangan sore hari setelah laporan tersebut.
Sebuah kenaikan keyakinan bisnis Jerman untuk ke-10 bulan berturut-turut selama Januari juga memberikan pasar saham alasan untuk percaya diri yang lebih besar.
Survei indeks Ifo yang diawasi seksama terhadap sekitar 7.000 perusahaan utama sektor manufaktur, konstruksi, grosir dan eceran, naik menjadi 95,8 dari 94,6 Desember, mencapai tingkat tertinggi sejak Juli 2008.
Namun, kekhawatiran bahwa Beijing akan bergerak untuk memperketat likuiditas menekan pasar saham Asia pada awal sesi perdagangan. China minggu lalu melaporkan pertumbuhan pesat, naiknya inflasi dan rekor pinjaman bank yang tinggi.
Saham Shanghai ditutup turun 2,42 persen dan Tokyo turun 1,78 persen. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010