Ternyata geli-geli gimana gitu

Jakarta (ANTARA) - Kehadiran Kolam Terapi Ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan sejak diresmikan 25 Agustus 2020 semakin diminati warga, terlihat dari jumlah warga yang datang untuk menikmati sensasi terapi digigit ikan.

Pantauan ANTARA di lokasi, Selasa, sejumlah warga tampak menikmati terapi digigit ikan dan sebagian lagi sabar menunggu giliran di luar kolam.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga diperbolehkan untuk ikut terapi ikan dengan catatan harus didampingi oleh orang tuanya.

Baca juga: Sudin SDA Jaksel tebar 10.000 ikan terapi ke kolam di Setu Babakan

Mayoritas warga yang datang adalah warga yang tinggal di sekitar Setu Babakan, tetapi ada juga dari luar, khusus pada akhir pekan.

Mustirah (44) warga sekitar kampung Setu Babakan mengaku baru pertama kali datang ke Kolam Terapi Ikan karena diajak tetangganya.

Penasaran menjadi alasan Mustirah untuk mencicipi sensasi diterapi oleh ikan.

Baca juga: Ada kolam terapi ikan di Jakarta Selatan

"Diajak temen, jadi penasaran coba bagaimana rasanya diterapu ikan. Ternyata geli-geli gimana gitu," ujar Mustirah.

Kolam Terapi Ikan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (8/9/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Berbeda dengan Mustirah, Nuriah (44) sudah tiga kali datang ke Kolam Terapi Ikan mengaku tidak tau persis apa manfaatnya bagi kesehatan, namun ibu rumah tangga tersebut senang datang karena sekalian menghabiskan waktu setelah berolahraga.

"Saya kan setiap pagi olahraga jalan pagi di sekeliling setu ini, ya sekalian aja habisin waktu," kata Nuriah.

Sebagai warga lokal, Nuriah dan Mustirah sangat mendukung hadirnya kolam terapi ikan di Setu Babakan untuk menambah destinasi wisata.

Sebelumnya ada kolam terapi ikan, warga menikmati wisata kuliner dan naik perahu bebek di Setu Babakan.

"Ya kalau ada kolam ikan terapi ini ke Situ Babakan jadi enggak bosenin, kalau dulu cuma kulineran dan naik bebek-bebekan, sekarang bisa nyobain terapi ikan," kata Nuriah.

Baca juga: Masjid Iqro sediakan fasilitas kolam ikan terapi

Sementara itu, menurut petugas penjaga Kolam Terapi Ikan, Gandi Ramadhan mengatakan hampir setiap hari warga datang ke kolam terapi ikan, paling banyak pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu) bisa mencapai 100 orang.

Petugas memberlakukan pembatasan pengunjung untuk mencegah penularan COVID-19, dengan batas waktu maksimal 15 menit per orang, dan kapasitas untuk tujuh orang.

"Sabtu, Minggu yang paling ramai, kita sampai bikin kloter gitu supaya tidak berkerumun orangnya," kata Gandi.

Kolam terapi ikan Setu Babakan dapat diakses secara gratis oleh masyarakat. Namun, pihak pengelola menerima sumbangan sukarela dari warga yang ingin membayar setelah terapi.

"Memang kolam ini gratis, tidak dipungut bayaran, tapi ada warga yang memberikan uanv sukarela kita terima untuk dialihkan biaya perawatan dan membeli pakan ikan," kata Gandi.


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020