Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat tertarik untuk menjalani kembali bisnis lokomotif yang sebelumnya telah terjalin sejak enam tahun silam.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan saat ditemui di Kantornya Jakarta, Selasa, bahwa kerjasama ini terjalin melalui PT Industri Kereta Api (INKA) dan General Electric (GE) yang sebelumnya telah memiliki usaha kerjasama dalam bisnis lokomotif untuk gerbong kereta api.

Namun, menurut Hatta karena masalah kebijakan pajak dan bahan bakar, kerja sama ini kemudian tidak dilanjutkan.

"Akan ada pembicaraan lagi, terutama antara pengusaha AS dengan Menteri BUMN untuk mendorong penyelesaian," ujarnya.

Ia menjelaskan pembicaraan mengenai kerjasama ekonomi tersebut kembali terjalin setelah ada pertemuan antara dirinya dengan Duta Besar Amerika Serikat(AS) Cameron Hume.

Ia juga menjelaskan pertemuan ini juga akan dilanjutkan besok melalui pertemuan dengan 63 pengusaha dari US-ASEAN Business Council pada Rabu (27/1), dan pemerintah akan membicarakan rincian penyelesaian bisnis patungan itu.

"Ini merupakan kerja sama yang strategis sekali sebab pemasaran lokomotif tak hanya di Indonesia tapi juga regional. Bahkan General Electric berniat menjadikan bisnis ini menjadi basis mereka di regional Asia," ujar Hatta.

Hatta dijadwalkan juga akan bertemu dengan pengusaha lain dari AS, baik yang telah berbisnis di Indonesia maupun investor baru.

Saat ini para pengusaha AS bertemu dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membicarakan prospek investasi bisnis di Indonesia.

Duta Besar AS Cameron Hume mengaku Indonesia memiliki potensi investasi yang baik namun ia enggan menjelaskan sektor bisnis dan investasi yang dibicarakan.

"Ada banyak sekali bisnis dan investasi yang kami bicarakan dan diharapkan kerjasama ini di masa mendatang akan tetap terjalin," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010