Beirut (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sedikitnya 33 mayat telah ditemukan sejauh ini dari pesawat Ethiopia dengan 90 penumpang yang jatuh di Laut Tengah Senin pagi setelah lepas landas dari Beirut, Lebanon, demikian laporan media.

Ethiopian Airlines mengatakan dalam satu pernyataan bahwa satu pesawat penumpangnya, Boeing 737-800, jatuh di laut beberapa menit setlah pesawat itu meninggalkan Bandar Udara Internasional Rafik Hariri di Beirut, Lebanon, pukul 02.35 waktu setempat (07.35 WIB).

Pesawat dengan Nomor Penerbangan ET409, yang membawa 82 penumpang dan delapan anggota awak, bertolak menuju Bandar Udara Internasional Bole di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, kata perusahaan penerbangan tersebut di dalam satu pernyataan.

Ditambahkannya, pesawat itu kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara Lebanon tak lama setelah lepas landas dari Beirut.

Menurut surat kabar setempat Naharnet, sejauh ini sedikitnya 33 mayat telah ditemukan dari pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut.

Tim pertolongan telah mengumpulkan sebagian potongan badan pesawat dan memindahkannya ke barak Angkatan Darat Lebanon untuk kemudian mengirim semua itu ke laboratorium di beberapa negara asing.

Menteri Transportasi Lebanon Ghazi Aridi sebelumnya mengatakan di bandar udara tersebut bahwa pesawat itu membawa 83 penumpang dan tujuh anggota awak dan "lokasi kecelakaan telah diidentifikasi, yaitu 3,5 kilometer di sebelah barat desa pantai Naameh" di dekat Beirut.

Aridi mengatakan kepada stasiun televisi lokal bahwa cuaca buruk barangkali menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut, karena pesawat perusahaan penerbangan Ethiopia itu terbang di tengah badai dan hujan lebat.

Satu komite Lebanon dibentuk untuk menyelidiki kecelakaan itu, katanya. Ia menambahkan komite tersebut akan bekerja sama dengan satu tim Prancis guna mengungkap perincian bencana itu.

Ia mengatakan Angkatan Bersenjata Lebanon dan satuan tugas Maritim PBB yang bertugas di pantai Lebanon terlibat di dalam operasi pencarian dan pertolongan.

Saluran TV setempat LBCI melaporkan bahwa satu armada AS yang berada di luar perairan Lebanon juga ikut dalam operasi pencarian dan pertolongan.

Aridi mengatakan di antara penumpang, 57 adalah warga negara Lebanon, tiga memiliki dua kewarganegaraan Inggris, Kanada dan Rusia, dan yang lain meliputi satu orang Irak, satu Suriah,, dan dua orang yang berkebangsaan Prancis juga berada di pesawat, dan sisanya adalah orang Ethiopia.

Namun, menurut pernyataan Ethiopian Airlines, semua penumpang meliputi 51 warga negara Lebanon dan 24 orang Ethiopia, dan yang lain berasal dari Turki serta negara lain.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010