Jakarta (ANTARA News) - Menko Polhukam Djoko Suyanto meminta keberhasilan program 100 hari kerja kabinet Indonesia Bersatu II dilihat secara proporsional dan realistis sesuai target pemerintah.
"Sekarang kalau program 100 hari, (ada pihak) kecewa, karena tidak bisa menurunkan harga gula, kan tidak bisa disederhanakan seperti itu. Karena pengertian program 100 hari adalah capaian yang memang bisa dicapai dalam 100 hari. Rinciannya ada, tiap departemen ada," kata Djoko di Istana Negara Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan ukuran keberhasilan program kerja 100 hari pemerintahan hendaknya didasari parameter yang realistis, sehingga tidak tepat jika pemerintah dinilai gagal menyelesaikan semua masalah dalam 100 hari.
"Bukan 100 hari lalu harga beras langsung murah. Bukan di situ letaknya. Itu adalah langkah menunju kerja lima tahun," katanya.
Mantan Panglima TNI itu mencontohkan seperti target pengurangan waktu pengurusan perijinan, itu merupakan target 100 hari karena memang menjadi dasar untuk pembangunan lima tahun mendatang.
"Langkah awalnya apa. Perizinan misalnya sudah diturunkan menjadi 17 hari. Itu langkah awal, kita monitor. Jadi itu langkah yang harus ada untuk melangkah jalan ke depan," katanya.
Menghadapi aksi demonstrasi pada 28 Januari mendatang, Djoko mengatakan pemerintah sudah memberikan jaminan koridor penyampaian pendapat dan hendaknya bisa ditaati.
"Saya kira pengamanan publik tetap. Aparat kepolisian mengamankan. Bagi yang demonstrasi juga diberi pengamanan. Bagi yang tidak demo juga harus dijamin keamanannya. Kan semua tidak ingin ada kerusuhan. Tidak ingin terjadi hal-hal yang melanggar ketertiban umum," paparnya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010