Ketua KPU Yalimo Yehemia Walianggen melalui sambungan telepon, Senin, mengatakan tahapan yang dilakukan selalu mengikuti protokol kesehatan, misalnya saat pendaftaran calon.
"Hanya kadang situasi yang kami hadapi di kampung-kampung inikan masyarakat tidak begitu peduli. Cuma kami sampaikan wajib digunakan, terutama bagi penyelenggara," katanya.
Baca juga: KPU: Bakal paslon Pilkada Yalimo belum ada yang mendaftar
Yehemia juga mengatakan telah disediakan anggaran untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) wabah corona bagi penyelenggara. Anggaran pengadaan APD ditangani pihak ke tiga yang sudah ditunjuk.
"Nanti pihak ke tiga akan melakukan pengadaan lagi lalu didrop ke KPU. Jadi semua tahapan kami kedepankan protokol kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, sarung tangan. Itu wajib," katanya.
Pada pendaftaran calon peserta pilkada, KPU Yalimo tidak mengizinkan seluruh simpatisan yang mengantar calon, masuk ke halaman Kantor KPU, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.
"Saat pendaftaran kami terapkan protokol kesehatan, jadi masyarakat mengakui KPU memang benar-benar mengedepankan protokol kesehatan karena itu juga diatur dalam PKPU 6 Tahun 2020," katanya.
Baca juga: KPU alokasi Rp4 miliar untuk APD pilkada Yalimo
Sebelumnya Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom mengatakan sebagian masyarakatnya, dan hampir pada beberapa kabupaten di pegunungan tengah Papua tidak yakin dengan ancaman virus corona.
"Masyarakat di Lanny Jaya, Wamena (Kabupaten Jayawijaya) mereka tidak percaya akan adanya virus, itu soal (masalah buat pemerintah). Kita (pemerintah) sudah seperti cacing kepanasan mencegah corona, pemerintah semua sudah seperti itu, tetapi menurut masyarakat, sepertinya pemerintah kita cuma kampanye kosong," katanya.
Befa mengatakan masyarakat tidak terlalu percaya sebab mereka belum melihat secara langsung dampak virus itu. Walau demikian, pemerintahnya tetap menyosialisasikan bahaya COVID-19.
Baca juga: Jayawijaya sarankan Yalimo cegah COVID-19 via jalan Trans Papua
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020