Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore melemah hingga di atas angka Rp9.300 per dolar, karena pelaku pasar masih khawatir dengan rencana Presiden AS Barack Obama yang akan mengekang bank dan perusahaan finansial AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp9.340-Rp9.350 per dolar menjadi Rp9.320-Rp9.330 atau melemah 20 poin.

Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin mengatakan, tekanan pasar terhadap rupiah relatif agak berkurang, setelah ada laporan bahwa Indonesia berhasil memperbaiki peringkat utangnya dari BB menjadi BB+.

Faktor positif itu mengakibatkan pelaku pasar mengurangi aksi lepas, mereka yakin ekonomi akan makin tumbuh dengan baik, ucapnya.

Rupiah, lanjut dia pada hari berikut kemungkinan akan membaik, setelah sepanjang pekan lalu mengalami tekanan pasar sehingga merosot hingga mendekati angka Rp9.400 per dolar.

"Kami optimis pasar akan membaik dan rupiah akan kembali menguat, meski situasi politik di dalam negeri belum membaik," katanya.

Edwin Sinaga mengatakan, posisi rupiah saat ini sebenarnya cukup baik, karena mata uang lokal itu sulit untuk kembali mendekati angka Rp9.100 per dolar.

Rupiah sepanjang tahun ini diperkirakan akan berkisar antara Rp9.200 sampai R9.500 per dolar, ujarnya.

Indonesia, menurut dia masih tetap diminati pelaku asing meski saat ini mereka agak segan masuk ke pasar dan lebih cenderung melepas mata uang lokal itu.

Namun pelaku asing akan kembali bermain di pasar modal Indonesia dan pasar uang, setelah usainya periode Januari, ucapnya. *&(

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010