Anggota tim Peduli Puspa Langka Tebat Monok Kabupaten Kepahiang, Holidin mengatakan bunga tersebut mekar hanya berjarak 2 meter dari badan jalan sehingga sangat mudah dijangkau pengunjung.
"Kami tidak tahu siapa yang memotong kelopak ini karena tidak ada penjagaan saat malam hari,"katanya, Senin.
Bunga langka yang mekar sempurna itu masih ramai didatangi pengunjung yang ingin melihat keindahan bunganya.
Salah seorang pengunjung, Musiardanis mengatakan merasa kecewa dengan tindakan tidak terpuji itu.
"Bangsa lain ada yang mengklaim bunga ini saking unik dan langkanya, tetapi masyarakat kita sendiri sama sekali tidak memiliki rasa tanggung jawab untuk memelihara, malah merusak,"katanya.
Bunga Raflesia yang normalnya memiliki lima kelopak, dengan dipotongnya satu kelopak tersebut hanya tinggal empat sehingga membuat bunga itu kurang menarik untuk dipandang.
Menurut Kabag Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu, Supartono mengatakan Hutan Lindung (HL) Bukit Daun merupakan habitat Bunga Raflesia dan memang sering ditemui bunga yang sedang mekar.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010