Jayapura (ANTARA News) - Mobilisasi karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) dihentikan sementara pada Minggu (24/1), baik dari Tembagapura, wilayah operasional PTFI ke Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Papua maupun sebaliknya menyusul insiden penembakan oleh orang tidak dikenal pada hari itu.

Informasi yang tertulis di area masuk terminal Gorong-Gorong menyebutkan, pada Minggu (24/1) tidak ada bus karyawan perusahaan tambang tembaga dan emas itu ke Tembagapura. Karyawan diminta kembali ke terminal itu pada Senin pagi Pkl.07.00 WIT.

Kebijakan itu diambil menyusul insiden penembakan misterius yang terjadi di Mile Post (MP) 60 jalan penghubung Tembagapura (areal produksi dan permukiman karyawan PTFI) dan Timika (24/1).

Pantauan di lokasi terminal Gorong-Gorong , aktivitas transportasi tampak sepi termasuk di check point mile 28 juga terlihat sepi, tidak seperti biasanya.

Meski ada beberapa karyawan yang menyempatkan diri ke Terminal Gorong-Gorong mile 26, akan tetapi petugas keamanan PTFI meminta mereka kembali mengecek pada Senin pagi ini sesuai informasi internal dari managemen PTFI.

Kapolres Mimika AKBP Moch Sagi membenarkan bahwa langkah yang ditempuh manajemen PTFI itu sebagai bentuk antisipasi keamanan dan juga menyangkut kepentingan penyelidikan dan penyidikan lokasi kejadian pasca insiden penembakan.

"Ini untuk kepentingan penyidikan, jadi lokasi TKP harus steril," tutur Kapolres Moch Sagi.

Sementara itu, juru bicara manajemen PTFI, Mindo Pangaribuan,dalam pernyataan persnya mangatakan, aparat kepolisian dan petugas keamanan sedang berada di tempat kejadian penembakan itu dan melakukan investigasi.

"PT Freeport Indonesia terus mendukung sepenuhnya dan bekerja sama dalam investigasi tersebut. Sementara itu, kegiatan produksi PT Freeport Indonesia tidak terganggu dari adanya insiden tersebut," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010