Bengkulu (ANTARA News) - Warga di sentra produksi padi di Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, terancam kekurangan pangan akibat menipisnya stok beras.

"Sekarang harga beras di tingkat pedagang lokal mencapai Rp6.600 per kilogram atau satu cupak ukuran tiga kilogram Rp20.000, sedangkan sebelumnya hanya Rp12.000 per cupak," kata Siharman (47) Desa Air Nipis, Kecamatan Seginim, Minggu.

Harga setinggi itu baru terjadi dalam lima tahun terakhir, namun bedanya dulu stok di tingkat pedagang lokal dan petani cukup tersedia.

Sedangkan hasil panen petani setempat belum lama ini menurun akibat musim hujan dan gangguan penyakit. Produksi itu sudah habis dijual untuk biaya anak sekolah dan kuliah, katanya.

Saat ini petani baru memasuki musim tanam dan panen antara dua sampai tiga bulan, sehingga untuk menyambung hidup mereka dalam tiga bulan ke depan tersebut belum ada tanda-tanda.

"Kami tidak menyangka harga beras sampai setinggi itu karena sebelumnya paling tinggi hanya Rp4.500 perkilogram," katanya.

Kecamatan Seginim merupakan satu-satunya sentra produksi beras terbesar di Kabupaten Bengkulu Selatan dan bahkan Provinsi Bengkulu, namun pada musim tanam tahun ini memprihatinkan sekali.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi/UKm (Disprindagkop) Provinsi Bengkulu Karatul Aini mengatakan, dalam waktu dekat akan menggelar operasi pasar (OP) beras.

OP beras itu dilakukan untuk membantu petani di beberapa sentra produksi yang mengalami kelangkaan beras saat ini, termasuk warga dalam Kota Bengkulu.

Harga beras di daerah sentra produksi naik rata-rata di atas dua persen, sedangkan harga beras di Kota Bengkulu berkisar 14 hingga 20 persen.

Tingginya harga beras saat ini, katanya, dipicu pengaruh kebijakan pemerintah pusat menaikan harga gabah dari Rp4.600 menjadi Rp5.060 per kilogram yang otomatis membuat harga beras naik secara keseluruhan.

Selain itu, pengaruh cuaca sehingga tingkat produksi petani padi menurun karena tanamannya rusak dan faktor ketiga belum tibanya musim panen.

Rentang waktu dari musim tanam sampai panen petani sudah tidak memiliki stok beras karena hasil produsinya sudah habis terjual ke pasar, sedangkan pada musim panen belum lama ini kurang berhasil.

Untuk mengantisipasi melambungnya harga beras, pemprov Bengkulu antara lain akan mempercepat pembagian beras untuk warga miskin (Raskin) dan operasi pasar beras.

Harga beras di Bengkulu saat ini untuk jenis medium di atas Rp7.000 per kilogram dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram, sedangkan harga beras kualitas super mendekati Rp10.000 per kilogram.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010